Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Pantau Operasi Pasar di Kantor Pos Solo, Wamendag Dyah Roro Targetkan 20 Maret 2025 Sudah Terlaksana di 4.107 Titik

Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag) Dyah Roro Esti Widya Putri dalam kunjungannya ke Kota Solo, Jawa Tengah, Selasa, 4 Maret 2025 juga meninjau pelaksanaan operasi pasar yang digelar di Kantor Pos Solo.

4 Maret 2025 | 14.24 WIB

Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag) Dyah Roro Esti Widya Putri (kanan) meninjau gelaran operasi pasar di kantor Pos Solo, Jawa Tengah, Selasa, 4 Maret 2025. Pihaknya menargetkan pada 20 Maret 2025 kegiatan operasi pasar sudah terlaksana di 4.107 titik se-Indonesia. TEMPO/Septhia Ryanthie
Perbesar
Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag) Dyah Roro Esti Widya Putri (kanan) meninjau gelaran operasi pasar di kantor Pos Solo, Jawa Tengah, Selasa, 4 Maret 2025. Pihaknya menargetkan pada 20 Maret 2025 kegiatan operasi pasar sudah terlaksana di 4.107 titik se-Indonesia. TEMPO/Septhia Ryanthie

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Solo - Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag) Dyah Roro Esti Widya Putri dalam kunjungannya ke Kota Solo, Jawa Tengah, Selasa, 4 Maret 2025 juga meninjau pelaksanaan operasi pasar yang digelar di Kantor Pos Solo. Kemendag menargetkan pada 20 Maret 2025 kegiatan operasi pasar sudah terlaksana di 4.107 titik se-Indonesia. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Untuk operasi pasar per hari ini mungkin sudah dalam kisaran 500-an titik se-Indonesia ya. Targetnya di tanggal 20 Maret itu ada di 4.107 titik," ujar Dyah Roro saat ditemui seusai peninjauan. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Ia menjelaskan Kemendag mengadakan operasi pasar dengan menggandeng PT Pos Indonesia sebagai mitra serta berkoordinasi kementerian terkait, seperti Kementerian BUMN untuk terus memantau ketersediaan pasokan bahan kebutuhan pokok di masyarakat selama Ramadan hingga Idul Fitri nanti. 

"Di sini kami ngelihat tadi secara garis besar antriannya tertib, tidak membeludak gitu, jadi aman. Lalu kemudian juga dari segi stok komoditas yang dijual di operasi pasar ini semuanya aman dan terkendali," katanya. 

Adapun dari sisi harga, menurut dia semua rata-rata di bawah harga eceran tertinggi maupun harga acuan secara keseluruhan. Menurut dia, ketentuan harga itu memang disengaja. 

"Jadi kami memang sudah mengkondisikan dari hulu sampai hilir agar khusus untuk Ramadan dan Lebaran semuanya sesuai dan bahkan lebih rendah harganya dibandingkan harga-harga normal. Ini yang harus kami jaga," kata Dyah Roro.

Berkaitan dengan pasokan, ia memastikan akan memantau terus. Kemendag juga berkoordinasi dengan Kementerian BUMN dan pelaporan juga dilakukan setiap hari, sehingga jika diketahui terjadi kelangkaan di suatu daerah akan segera dikomunikasikan dan dicarikan solusi. 

"Yang terpenting adalah masyarakat tidak dirugikan dalam hal ini memang untuk bahan pokok yang dijual, baik itu di operasi pasar maupun di pasar tradisional, juga masih jualan di sana. Jadi masyarakat itu sebetulnya disuguhkan dengan opsi, tapi di dalam hal ini pemerintah hadir khususnya untuk mengurangi harga tadi melalui program operasi pasar ini, dan mudah-mudahan bermanfaat," tuturnya. 

Dalam kesempatan itu pula, Wamendag juga melakukan inspeksi mendadak atau sidak di Pasar Gede Solo. 

dari hasil sidak tersebut ada kenaikan harga bawang merah dan bawang putih, yakni dari Rp 40 ribu per kilogram menjadi Rp 50 ribu per kg. Selain itu komoditas cabai merah besar juga naik harga dari Rp 40 ribu per kg menjadi Rp 50 ribu per kg. 

Adapun harga cabai rawit turun, dari harga Rp 100 ribu per kg menjadi Rp 90 ribu per kg. Untuk jenis komoditas lain cenderung stabil. 

 

 

 

 

 

 

 

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus