KALAU wartawan punya hadiah Kalam Kencana dan Hadiah Adinegoro
untuk pemberitaan terbaik, maka apa hadiah yang sepadan bagi
para karyawan periklanan? Belum ada. Maka dari itu timbul
gagasan pada beberapa tokoh perorangan yang berkepentingan dalam
soal periklanan kita untuk memulai tradisi baru. Caranya:
memberikan tanda penghargaan berkala yang khas. Diharapkan ini
bisa merangsang perbaikan mutu dan daya kreasi para karyawan
periklanan.
Dukunganpun diperoleh dari berbagai organisasi profesi seperti
Persatuan Wartawan Indonesia, International Advertising
Association cabang IndonesiaSPS serta perusahaan-perusahaan per
iklanan di Jakarta.
Maka diam-diam terselenggaralah Lomba Cipta Iklan yang pertama
di Indonesia, yang hasilnya pekan yang lalu telah diumumkan di
Jakarta.
Di hadapan konperensi pers pekan yang lalu, panitia pelaksanaan
menyatakan kegembiraannya baik atas mutu iklan-iklan yang
disertakan maupun atas banyaknya peserta yang ikut, yang
dikatakan "tidak terduga-duga." Total jenderal 188 buah iklan
telah masuk, terbagi atas 43 peserta untuk iklan pers barang
konsumsi, 37 untuk iklan pers barang industri, 23 untuk iklan
pers barang jasa, 33 peserta untuk iklan pers berwarna, 36 untuk
barang cetakan dan kalender berhalaman satu, serta 16 peserta
untuk kalender berwarna lebih dari satu halaman.
Tapi rupanya tak semua biro iklan bersedia ikut. Dua biro iklan
yang termasuk besar, PT Intervista (mengageni produk Johnson &
Johnson, Vespa dan rokok Ardath) serta Unilever Advertising
Imlonesia (dulu Lintas Ltd.) tidak ikut. Alasannya tidak
disebutkan. Beberapa orang periklanan dalam panitia nampaknya
agak kecewa dengan sikap ini (lihat: "Siapa Takut Kalah?"). Tapi
setelah terundur satu bulan lcbih, lomba diteruskan juga.
Dan pemenang pun ditentukan. Untuk iklan pers hitam putih
kelompok lmbaga dan jasa, PT Prima Advera, mendapat hadiah
pertama dengan iklan yang bertema "The Human Touch". Disusul
oleh PT Adhiwarna Cipta yang meraih hadiah kedua dan ketiga
dalam kelompok ini. Hadiah utama iklan pers hitam putih untuk
barang investasi jatuh pada Matari Advertising dengan iklannya
"Mari ber-Honda dengan CB-100', disusul oleh PT Inter Admark
pada tempat kedua dan ketiga pula. Matari Advertising unggul
pula dalam kelompok barang konsumsi dengan iklan untuk Kodak
Instant Camera, diikuti PT Indo Ad pada tempat kedua dan ketiga,
masing-masing dengan iklan Margarine Palmboom dan obat sesak
napas Napacin.
Dalam kategori iklan pers berwarna, AdForce Inc. unggul dengan
iklan Indomilk-nya PT Fortune Indonesia dan Matari masing-masing
menduduki tempat kedua dan ketiga untuk penyajian iklan susu Cap
Nona dan sabun mandi Cussons. PT Inscore Zecha, yang dulu
menjadi besar dalam ikatan kerjasama dengan perusahaan Hongkong
Zecha tapi kini konon mulai semakin berdikari, memborong dua
hadiah yang diberikan untuk kelompok barang cetakan, yaitu
dengan karyanya berupa brosur, masingmasing untuk Badan
Koordinasi Penanaman Modal dan harian Sinar Harapan.
Hasil penjurian bagaimana juga belum memuaskan. Terutama, kata
seorang dari peserta yang menang," di bagian iklan pers." Namun
diakuinya: mencari juri yang tepat di bidang ini memang tak
mudah.
Kantor Pemugaran DKI Jaya, satu-satunya pemenang yang bukan
bisnis periklanan, memenangkan hadiah pertama untuk kelompok
kalender, disusul oleh AdForce Inc dan Inscore, masing-masing
pemenang kedua dan ketiga.
Di samping plakat-plakat dan piagam penghargaan untuk para
pemenang, satu hadiah khusus akan diberikan kepada peserta
terbaik. Namanya: Hadiah Pariwara Apa artinya? "Lihat sajalah di
kamus Purwodarminto," kata panitia. Dan menurut kamus,
"pariwara" berarti "reklame".
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini