Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Pariwara "Pertama"

Lomba cipta iklan pertama yang diharapkan dapat merangsang perbaikan mutu & daya kreasi para karyawan periklanan, diadakan di jakarta dengan penghargaan khusus hadiah "pariwara". (md)

30 September 1978 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

KALAU wartawan punya hadiah Kalam Kencana dan Hadiah Adinegoro untuk pemberitaan terbaik, maka apa hadiah yang sepadan bagi para karyawan periklanan? Belum ada. Maka dari itu timbul gagasan pada beberapa tokoh perorangan yang berkepentingan dalam soal periklanan kita untuk memulai tradisi baru. Caranya: memberikan tanda penghargaan berkala yang khas. Diharapkan ini bisa merangsang perbaikan mutu dan daya kreasi para karyawan periklanan. Dukunganpun diperoleh dari berbagai organisasi profesi seperti Persatuan Wartawan Indonesia, International Advertising Association cabang IndonesiaSPS serta perusahaan-perusahaan per iklanan di Jakarta. Maka diam-diam terselenggaralah Lomba Cipta Iklan yang pertama di Indonesia, yang hasilnya pekan yang lalu telah diumumkan di Jakarta. Di hadapan konperensi pers pekan yang lalu, panitia pelaksanaan menyatakan kegembiraannya baik atas mutu iklan-iklan yang disertakan maupun atas banyaknya peserta yang ikut, yang dikatakan "tidak terduga-duga." Total jenderal 188 buah iklan telah masuk, terbagi atas 43 peserta untuk iklan pers barang konsumsi, 37 untuk iklan pers barang industri, 23 untuk iklan pers barang jasa, 33 peserta untuk iklan pers berwarna, 36 untuk barang cetakan dan kalender berhalaman satu, serta 16 peserta untuk kalender berwarna lebih dari satu halaman. Tapi rupanya tak semua biro iklan bersedia ikut. Dua biro iklan yang termasuk besar, PT Intervista (mengageni produk Johnson & Johnson, Vespa dan rokok Ardath) serta Unilever Advertising Imlonesia (dulu Lintas Ltd.) tidak ikut. Alasannya tidak disebutkan. Beberapa orang periklanan dalam panitia nampaknya agak kecewa dengan sikap ini (lihat: "Siapa Takut Kalah?"). Tapi setelah terundur satu bulan lcbih, lomba diteruskan juga. Dan pemenang pun ditentukan. Untuk iklan pers hitam putih kelompok lmbaga dan jasa, PT Prima Advera, mendapat hadiah pertama dengan iklan yang bertema "The Human Touch". Disusul oleh PT Adhiwarna Cipta yang meraih hadiah kedua dan ketiga dalam kelompok ini. Hadiah utama iklan pers hitam putih untuk barang investasi jatuh pada Matari Advertising dengan iklannya "Mari ber-Honda dengan CB-100', disusul oleh PT Inter Admark pada tempat kedua dan ketiga pula. Matari Advertising unggul pula dalam kelompok barang konsumsi dengan iklan untuk Kodak Instant Camera, diikuti PT Indo Ad pada tempat kedua dan ketiga, masing-masing dengan iklan Margarine Palmboom dan obat sesak napas Napacin. Dalam kategori iklan pers berwarna, AdForce Inc. unggul dengan iklan Indomilk-nya PT Fortune Indonesia dan Matari masing-masing menduduki tempat kedua dan ketiga untuk penyajian iklan susu Cap Nona dan sabun mandi Cussons. PT Inscore Zecha, yang dulu menjadi besar dalam ikatan kerjasama dengan perusahaan Hongkong Zecha tapi kini konon mulai semakin berdikari, memborong dua hadiah yang diberikan untuk kelompok barang cetakan, yaitu dengan karyanya berupa brosur, masingmasing untuk Badan Koordinasi Penanaman Modal dan harian Sinar Harapan. Hasil penjurian bagaimana juga belum memuaskan. Terutama, kata seorang dari peserta yang menang," di bagian iklan pers." Namun diakuinya: mencari juri yang tepat di bidang ini memang tak mudah. Kantor Pemugaran DKI Jaya, satu-satunya pemenang yang bukan bisnis periklanan, memenangkan hadiah pertama untuk kelompok kalender, disusul oleh AdForce Inc dan Inscore, masing-masing pemenang kedua dan ketiga. Di samping plakat-plakat dan piagam penghargaan untuk para pemenang, satu hadiah khusus akan diberikan kepada peserta terbaik. Namanya: Hadiah Pariwara Apa artinya? "Lihat sajalah di kamus Purwodarminto," kata panitia. Dan menurut kamus, "pariwara" berarti "reklame".

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus