Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Vice Media Group tengah bersiap mengajukan kebangkrutan. Perusahaan yang menaungi berbagai media populer seperti Vice dan Motherboard itu menyatakan salah satu penyebab perusahaan terancam bangkrut adalah kondisi pasar periklanan yang kian lemah. Perusahaan memperkirakan kebangkrutan akan dapat terjadi dalam beberapa pekan mendatang.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
"Potensi kebangkrutannya muncul karena beberapa perusahaan media dan teknologi lainnya harus berhemat dalam beberapa bulan terakhir. Sebab ekonomi yang menantang dan pasar periklanan yang lemah," kata juru bicara perusahaan kepada Reuters, pada Rabu, 3 Mei 2023.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Vice Media Group mengungkapkan perusahaan kini telah menerima minat dari lima perusahaan. Karena itu, masih ada perusahaan masih mempertimbangkan penjualan untuk menghindari kebangkrutan. Jika terjadi kebangkrutan, pemegang utang Grup Fortress Investment Group dapat mengendalikan saham Vice.
Juru bicara Vice Media Group juga menyatakan perusahaan telah terlibat dalam evaluasi menyeluruh untuk mencari alternatif dan perencanaan strategis. "Perusahaan, dewan direksi, dan pemangku kepentingan terus fokus untuk menemukan jalur terbaik bagi perusahaan," ujarnya.
Pekan lalu, Vice Media mengumumkan akan membatalkan program TV populernya, yaitu Vice News Tonight sebagai bagian dari restrukturisasi yang lebih luas. Langkah itu akan mengakibatkan perusahaan melakukan pemutusan hubungan kerja PHK. Kebijakan itu dilakukan demi menutup kesulitan keuangan yang terjadi selama bertahun-tahun dan kepergian para eksekutif.
Adapun Vice Media termasuk di antara kelompok usaha media digital yang berkembang pesat. Media ini sempat dinilai sebagai perusahaan yang kaya karena berhasil mendekati audiens milenial. Cara mereka menyajikan konten juga menjadi terkenal karena salah satu pendirinya yang provokatif, yaitu Shane Smith.
Tak hanya Vice Media, Awal Mei ini perusahaan media BuzzFeed Inc juga menyatakan akan menutup divisi beritanya. BuzzFeed yang terkenal karena liputannya yang "tidak sopan" dan menyelidik, akhirnya menyerah pada tantangan model bisnis yang mengutamakan digital.
REUTERS | RIANI SANUSI PUTRI
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini