Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - PT Pupuk Iskandar Muda (PIM), anak perusahaan PT Pupuk Indonesia (Persero), terpaksa menghentikan operasional pabriknya karena terkendala pasokan gas digunakan sebagai bahan utama pembuatan pupuk.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Vice President Humas PT Pupuk Iskandar Muda Nasrun mengatakan pabrik PT PIM tidak lagi memproduksi pupuk urea hampir satu bulan karena bahan baku gas terkendala dari perusahaan Medco Blok A.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Selama ini, pasokan gas PT PIM dari Medco, namun dari informasi yang kami terima bahwa sedang adanya pemeliharaan sumur gas perusahaan Medco Blok A," kata Nasrun di Lhokseumawe Rabu, 16 Juni 2021.
Nasrun mengharapkan pasokan gas kembali normal dalam waktu yang tidak terlalu lama, sehingga pabrik PT PIM bisa beroperasi memproduksi pupuk urea.
Ihwal persediaan kebutuhan pupuk urea bersubsidi di wilayah pemasaran PT PIM, Nasrun mengatakan akan tercukupi dari persediaan pupuk urea di Lini I PT Pupuk Iskandar Muda.
"Apabila nantinya persediaan pupuk urea habis maka akan disuplai dari persediaan pupuk nasional yang dikelola PT Pupuk Indonesia. Namun, kami berharap pasokan gas bisa cepat teratasi, sehingga pabrik bisa kembali berproduksi," kata Nasrun.
PT Pupuk Iskandar Muda pada tahun 2021 menyiapkan produksi pupuk urea subsidi sebanyak 460,4 ribu ton lebih guna mendukung program kedaulatan pangan pupuk di sejumlah provinsi di Sumatera dan Kalimantan.
Adapun pupuk urea bersubsidi tersebut akan disalurkan untuk Provinsi Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Kepulauan Riau, Jambi, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah dan Kalimantan Selatan.