Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Setiap tahun, Majalah People memilih pria paling seksi di muka bumi atau “Sexiest Man Alive”. Di 2023, pilihan jatuh pada aktor tampan Patrick Dempsey yang populer lewat perannya sebagai dr. Derek Sheppard di serial “Grey’s Anatomy”. Nama lain yang pernah mendapat predikat serupa adalah Harry Hamlin (1987), Brad Pitt (1995 dan 2000), Jude Law (2004), Idris Elba (2018), Michael B. Jordan (2020), dan Chris Evans (2022).
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Setiap orang mungkin punya pilihan yang berbeda. Tapi, apa sebenarnya yang membuat orang disebut seksi? Pakar menyebut beberapa faktor dan bukan hanya masalah fisik.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Keseksian itu tergantung yang melihat. Sebagian orang memandang fisik, wajah, suara. Ada juga yang menilai dari aroma tubuh. Tambahannya, sikap hangat, terbuka, juga bahasa tubuh yang percaya diri," jelas pakar bahasa tubuh Blanca Cobb kepada Fox News Digital.
Berikut hal-hal yang bisa membuat orang dianggap menarik menurut ilmu pengetahuan.
"Banyak teori terkait faktor yang menambah kesan menarik, seperti tren generasi, perbedaan etnis, faktor evolusiner, dan faktor lain. Jadi menarik itu itu melibatkan faktor biologi dan yang diketahui," ujar psikolog Kelsey Latimer dari Florida, Amerika Serikat.
Orang mungkin terlihat rupawan dibanding yang lain. Ketika mengacu pada sosok seksi, kita biasanya mengartikan mereka menarik secara fisik. Aroma, kesamaan fisik, simetri wajah juga memicu otak untuk merasakan level tertarik pada seseorang. Namun penampilan menarik sendiri punya banyak ragam.
Pentingnya faktor kepribadian
Pakar juga menekankan kepribadian sebagai faktor yang berpengaruh. "Misalnya, pernahkah Anda bertemu orang yang mungkin berpenampilan fisik biasa saja kemudian menyadari mereka punya senyum menawan dan mata yang indah? Itu bukan kebetulan. Kepribadian sudah pasti bisa mengubah perasaan tertarik untuk hal positif dan negatif," papar Latimer.
Walaupun mungkin staf di Majalah People yang bertanggung jawab pada pemilihan manusia terseksi setiap tahun tak tahu banyak soal kepribadian calonnya, menanyakan pendapat sesama rekan pesohor barangkali sudah memberi jawaban aspek perilaku soal keseksian.
Jangan lupakan pula faktor lingkungan, budaya, dan perbedaan geografi yang mungkin punya standar berbeda. Contohnya, selera di Amerika Serikat mungkin tak sama dengan di Spanyol, Prancis, Italia, dan Belanda, kata Cobb.
"Yang dianggap seksi di Amerika sekarang mungkin baru dianggap seksi di Asia kemudian, begitu pula sebaliknya," tutur Cobb.