Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta -Pekan Raya Indonesia atau PRI, pagelaran ragam produk karya bangsa tahunan yang menjadi ajang dari Indonesia International Graha events, menghadirkan kegiatan baru yaitu Coffee Area atau area kopi. Ini merupakan hasil kerja sama dengan Asosiasi Eksportir dan Industri Kopi Indonesia atau AEKI. PRI akan digelar pada 27 September hingga 8 Oktober 2018 di Indonesia Convention Exhibition atau ICE BSD Tangerang Selatan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Presiden Direktur PT Indonesia International Expo Ryan Adrian mengatakan, Indonesia merupakan salah satu negara produsen kopi terbesar di dunia, yang memiliki potensi yang begitu besar namun juga tantangan bisnis yang tidak kalah pentingnya untuk di pahami dan antisipasi bersama. Berkolaborasi dengan AEKI merupakan pertama kalinya PRI menghadirkan wadah bagi para pebisnis biji kopi tanah air.
“Inisiatif ini memiliki tujuan untuk dapat mengembangkan industri kopi lokal Indonesia dengan lebih banyak ragam kopi kepada ratusan ribu pengunjung PRI 2018,” kata Ryan di Jakarta, 8 Agustus 2018.
Coffee Area merupakan salah satu konsep dari pagelaran PRI 2018, dengan menghadirkan sebanyak 30 exhibitor kopi yang tergabung dalam AEKI. Salah satunya Hayasa Wangsa, Kopi Meepago Dogiyai, Warung Rasional, Ulusalu Coffee, Ulungwae Coffee, Toro Coffee Roastery, Kojii Coffe Specialty store, Startoga Coffee, The Buncitman, Symphony Coffee, Suka Kopi Karo, dan lain lain.
Pengurus Asosiasi Eksportir dan Industri Kopi Indonesia Mulyanto mengatakan, AEKI memiliki visi untuk dapat mempersatukan para pengusaha di industri kopi untuk dapat bersama-sama tumbuh dan mengembangkan potensi dan komoditas ini. “ Kehadiran kami di PRI 2018 merupakan salah satu langkah nyata yang membuktikan komitmen kami untuk dapat merangkul berbagai lapisan masyarakat untuk mengetahui lebih banyak mengenai industri kopi tanah air,” kata Mulyanto.
Salah satu exhibitor pemilik Koji Coffee Adrian Zmith mengatakan PRI merupakan ajang yang dapat memperkenalkan mesin kopi kepada pengunjung dan mereka dapat mencoba secara langsung. “Kalau sekarang kami fokus buat mereka yang tertari nyobain mesin, banyak teman teman yang jual biji kopi. Setelah mereka beli biji kopinya, mereka coba di mesin kami juga boleh,” kata Adrian.
Menempati posisi lima besar sebagai negara produsen kopi terbesar di dunia pada musim tanam 2016 – 2017, Indonesia memiliki potensi komoditi kopi yang sangat bernilai sejalan dengan produksi kopi domestik yang meningkat hingga 5 persen pertahunnya. Indonesia juga memiliki tantangan untuk terus berkembang menjadi eksportir kopi, mulai dari pengembangan kualitas tanaman untuk menghadapi pemanasan global, memperluas persebaran area produksi hingga menciptakan teknologi berkelanjutan untuk penanaman kopi.
MAWARDAH l MARTHA WARTA