KONSUMEN komputer besar (main frame) tampaknya punya tambahan pilihan baru. Mereka kini bisa membeli komputer bikinan National Advance System (NAS) dengan harga miring. Tiruan komputer besar IBM itu, yang perangkat lunak dan perangkat kerasnya 100% sama, dijual 30% di bawah harga IBM di sini. "Dengan demikian, para pemakai IBM, yang ingin melakukan penambahan dan perbaikan instalasi, bisa pula menggunakan NAS," ujar Lesan Limanardja, direktur utama PT Nasindo Aksara Sistem. Hoki memang sedang memayungi Nasindo. Beberapa bulan sesudah ditunjuk sebagai distributor eksklusif komputer itu di sini, perusahaan itu sudah bisa memasarkan dua komputer besarnya - ke Pelita Air Service dan Citibank. Tidak disebut berapa harga jualnya. Hanya untuk seri tertentu, harga komputer itu bisa mencapai Rp 750 juta. Direktur Utama PT Usaha Sistim Informasi (USI) Jaya, agen IBM di sini, J.P. Soebandono, menganggap wajar kompetisi harga semacam itu. Harga komputer yang diageninya memang mahal karena harga ltu sudah dikaitkan dengan biaya untuk riset dan pengembangan, di samping biaya produksi lain. Untuk produk NAS mungkin saja biaya riset dan pengembangannya murah hingga bisa dijual 30% lebih murah. Sementara itu, "Kami sendiri tidak pernah memberikan korting," ujar Soebandono. Korting memang tidak diberikan USI. Tapi pembeli 100 komputer, misalnya, akan mendapat harga istimewa dibandingkan pembeli sebuah komputer. "Saya yakin, IBM bisa survive kalau masyarakat merasakan manfaatnya," ujar Soebandono. Hanya dalam penetapan harga, Nasindo tampaknya memang luwes. Agen tunggal NAS itu bebas menentukan sendiri harga jual dan sistem penjualannya. Dengan demikian, perusahaan ini bisa mengikuti sepenuhnya keinginan pembelinya. "Jadi, jika di dalam kontrak pemerintah menginginkan dilakukan dalam rupiah, kami bisa memenuhinya," ujar Lesan Limanardja. Di IBM kebijaksanaan harga semacam itu tidak ada. Menurut Lesan, yang selama 14 tahun sebelumnya pernah bekerja untuk kepentingan IBM, sistem kontrak di IBM biasanya bersifat internasional dan diatur perusahaan induk - hingga agen tidak bebas menentukan harga sendiri. Tapi IBM, setidaknya, membanggakan bahwa mesinnya lebih murah ditinjau dari segi perawatannya nanti. Dan dia punya nama.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini