Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Forum Warga Kota Indonesia (FAKTA) Indonesia menyoroti pembatalan kenaikan Cukai Hasil Tembakau (CHT) yang dilakukan oleh pemerintah. Tubagus Haryo Karbyanto, Sekretaris Jenderal FAKTA, menyatakan bahwa keputusan ini menunjukkan lemahnya komitmen pemerintah dalam melindungi kesehatan masyarakat.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Pembatalan ini justru mempermudah akses rokok murah, khususnya bagi anak-anak dan remaja, sehingga berisiko memperburuk angka perokok muda,” ujarnya dalam Press Release yang diterbitkan pada Selasa, 24 September 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menurutnya, terjangkaunya harga rokok dapat meningkatkan jumlah perokok di Indonesia, utamanya anak-anak. Ia juga menyebut bahwa beberapa negara lain berhasil menekan konsumsi rokok dengan konsisten menaikkan cukai. Hal ini berbanding terbalik dengan Indonesia yang justru memilih jalan yang dapat membahayakan masa depan generasi muda dengan tidak menaikkan cukai rokok.
Tubagus juga mengkritik alasan pemerintah dalam membatalkan kenaikan cukai rokok sebagai pembenaran yang tidak tepat. “Fokus utama kebijakan harusnya adalah kesehatan publik, bukan menjaga stabilitas industri rokok,” ungkap Tubagus.
Melalui press release ini, FAKTA Indonesia juga mendesak pemerintah untuk meninjau ulang keputusan pembatalan kenaikan CHT dan memastikan kebijakan cukai berpihak pada kesehatan masyarakat.
“Kita butuh tindakan nyata, bukan sekedar janji,” tutupnya.
Sebelumnya, Pemerintah baru saja mengumumkan pembatalan kenaikan Cukai Hasil Tembakau (CHT) pada tahun 2025. Keputusan ini disampaikan oleh Direktur jenderal Bea dan Cukai Kementerian Keuangan Askolani pada Selasa, 14 September 2024. Tidak dinaikkannya CHT oleh pemerintah dilakukan dengan alasan kekhawatiran migrasi konsumen ke rokok murah atau downtrading.
Pilihan Editor: Terpopuler: 4 Proyek Prabowo jadi Bom Waktu, 4 Perusahaan Grup Bakrie Ditetapkan PKPU