Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Bisnis

Pembeli Emas Melonjak Usai Lebaran

Seusai Lebaran 2025 banyak masyarakat mengantre untuk membeli emas Antam. Kenapa?

12 April 2025 | 14.29 WIB

Pekerja menunjukkan emas yang dijual di Butik Emas Logam Mulia PT. Aneka Tambang (ANTAM). ANTARA/Muhammad Iqbal
Perbesar
Pekerja menunjukkan emas yang dijual di Butik Emas Logam Mulia PT. Aneka Tambang (ANTAM). ANTARA/Muhammad Iqbal

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Seusai Lebaran 2025 banyak masyarakat mengantre untuk membeli emas Antam di Butik Emas Logam Mulia Setiabudi One, Kuningan, Jakarta Selatan. Pemberitaan soal masyarakat yang mengantre itu pun viral di pelbagai media massa dan media sosial, bahkan ada calon pembeli yang sudah datang ke gerai emas Antam sejak pagi buta.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Pembeli emas Antam di Setiabudi One, Sayid Rahman menceritakan pengalaman dia mengantre untuk menabung emas batangan. Sayid sudah menjadi pelanggan distributor PT Aneka Tambang Tbk sejak lima tahun terakhir. Dia rela antre untuk mendapatkan emas jenis logam mulia tersebut.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Menurut Sayid, keputusannya untuk berinvestasi emas berawal dari permintaan sang istri. Dia lantas mempelajari seluk-beluk dari investasi emas itu dengan tujuan tabungan masa tua. “Saya datang sekitar pukul 07.00 WIB tadi, ini baru selesai transaksi (pukul 09.37 WIB). Permintaan istri untuk menabung dengan emas,” kata Sayid ketika ditemui Tempo di Butik Emas Logam Mulia Setiabudi One, Sabtu, 12 April 2025.

Lain halnya dengan Sayid, ada juga pembeli yang baru mencoba berinvestasi emas Antam karena konten-konten influencer di media sosial. “Saya masih baru, kebetulan ada sedikit rezeki saat Lebaran kemarin. Jadi saya tertarik buat membeli emas saja. Saya tahu investasi emas itu dari konten di YouTube, TikTok, dan juga berita-berita,” ucap Putri Ginanti, perempuan berumur 28 tahun, ketika mengantre di butik emas Antam.

Emas Antam diproduksi oleh PT Aneka Tambang Tbk. Ini merupakan salah satu Badan Usaha Milik Negara yang bergerak di bidang bisnis emas retail. Merujuk laman resminya, harga emas Antam per hari ini mulai dari Rp 1.002.000 untuk emas batangan dengan berat 0,5 gram. Sedangkan untuk berat 1.000 gram dibanderol seharga Rp 1.844.600.000. Harga-harga tersebut belum termasuk pajak penghasilan atau Pph 0,25 persen.

Analis pasar uang Ibrahim Assuaibi sebelumnya sempat menyinggung belakangan ini mulai banyaknya masyarakat beralih ke investasi emas dan saham. Menurut dia, langkah tersebut sudah keputusan yang baik untuk merespons kebijakan perang dagang yang terjadi saat ini, seperti tarif impor teranyar yang dikeluarkan Presiden Amerika Serikat Donald Trump.

Trump menetapkan tarif impor barang asal Indonesia sebesar 32 persen. Tarif terbaru tersebut merupakan tarif timbal balik atau resiprokal, karena Indonesia juga mengenakan tarif terhadap produk-produk dari Negeri Paman Sam yang masuk ke tanah air. Kebijakan ini awalnya berlaku mulai pekan ini, namun Trump mengumumkan penundaan pemberlakuan tarif impor itu selama 90 hari ke depan.

“Kalau mau dana aman maka investasi emas dan saham adalah solusinya. Logam mulia itu terus meningkat nilainya, kalau deposito pasti akan stagnan, obligasi akan stagnan. Kemudian saham juga termasuk aset yang likuid,” kata Ibrahim saat dihubungi Jumat, 11 April 2025.

Masyarakat Indonesia, menurut Ibrahim, sudah mulai peka terhadap kondisi perekonomian global saat negara-negara besar seperti Amerika mengeluarkan kebijakan tarif impor itu. Hal ini terlihat dengan banyaknya antrean pembelian emas sejak masifnya pemberitaan soal perang dagang ini.

“Saat ini kondisi pasar bisa ditebak. Pengusaha-pengusaha yang mengalami kerugian secara fisik akan melakukan transaksi derivatif untuk menutup kerugiannya. Jadi menurut saya masyarakat Indonesia saat ini sudah mulai banyak yang melek soal perekonomian,” ujar dia.

Alif Ilham Fajriadi

Bergabung dengan Tempo sejak November 2023. Lulusan UIN Imam Bonjol Padang ini tertarik pada isu perkotaan, lingkungan, dan kriminalitas. Anggota Aliansi Jurnalis Independen.

 

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus