Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
BANDUNG - Asisten Ekonomi dan Pembangunan Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Barat, Eddy Iskandar Muda Nasution, mengatakan tengah menuntaskan revisi rencana tata ruang wilayah (RTRW) Jawa Barat untuk mengadopsi proyek jalan tol dalam kota Bandung, salah satunya ruas jalan tol North South (NS) Link yang dicanangkan pada Selasa lalu. "Kami sedang menuntaskannya," kata dia kepada Tempo, kemarin.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menurut Eddy, NS Link merupakan perpanjangan dari jalan tol Soreang-Pasir Koja (Soroja) yang sudah beroperasi sejak Desember lalu. Jalan tol Soroja dikelola oleh PT Citra Marga Lintas Jabar (CMLJ), perusahaan yang didirikan oleh PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk (CMNP), PT Jasa Sarana milik pemerintah Jawa Barat, serta PT Wijaya Karya (Persero) Tbk.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Nantinya RTRW Provinsi Jawa Barat akan mencantumkan proyek jalan tol dalam kota Bandung dan NS Link. Eddy mengatakan nota kesepahaman yang diteken oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat dengan CMLJ dan Jasa Sarana menyebutkan NS Link sebagai perluasan layanan jalan tol Soroja yang membelah ke tengah Kota Bandung. Pemerintah Jawa Barat juga memberikan izin penggunaan median jalan provinsi untuk proyek tersebut. "Nota kesepahaman ini juga menyepakati kerja sama investasi. Soroja kan dia (CMLJ) yang mengelola, tinggal diperluas," ujar Eddy.
Ditemui di Gedung Sate, Bandung, Selasa lalu, penjabat Gubernur Jawa Barat, Komisaris Jenderal Mochamad Iriawan, menyatakan jalan tol NS Link akan menjadi ikon Kota Bandung. "Sampai sekarang belum ada jalan tol dalam kota di Jawa, kecuali di Jakarta. Jakarta pun hanya dari Tanjung Priok ke Cawang, sisanya jalan tol antar-kota," kata dia.
Menurut Iriawan, proyek jalan tol tersebut akan dilanjutkan oleh Ridwan Kamil selaku Gubernur Jawa Barat terpilih yang dilantik Presiden Joko Widodo, kemarin. "Saya sudah bicarakan secara khusus dengan Pak Ridwan Kamil," ujar dia. Iriawan juga mengaku sudah melobi pemerintah pusat agar jalan tol tersebut mendapat lampu hijau."Tentunya akan ada pengkajian. Saya ingin ini supaya betul-betul terlaksana, karena untuk mengurai kemacetan di Bandung."
Pendiri CMNP, Jusuf Hamka, mengatakan CMLJ yang merepresentasikan swasta, badan usaha milik daerah, dan badan usaha milik negara sudah siap menggarap proyek jalan tol NS Link. Ihwal prospek bisnisnya, dia membandingkan lalu lintas di jalan tol Soroja yang melonjak dari target awal 16 ribu kendaraan sehari menjadi 35 ribu kendaraan per hari. "Jalan tol dalam kota Bandung, saya pikir, minimum traffic-nya bisa 50 ribu atau 100 ribu kendaraan per hari, " kata dia.
Jusuf mengatakan biaya konstruksi yang mencapai Rp 8,5 triliun akan ditanggung tiga pihak pemilik CMLJ sesuai dengan proporsi saham masing-masing. "Insya Allah tidak akan keluar uang pemerintah, semuanya dari swasta," kata dia.
Adapun Direktur Utama PT Jasa Sarana Dyah, S.H. Wahjusari, mengatakan jalan tol NS-Link sepanjang 14,30 kilometer akan berdiri di atas lahan seluas 75 ribu meter persegi. Pembangunan jalan tol tersebut direncanakan akan dibagi dalam tiga seksi dan akan dimulai pada triwulan IV 2019. AHMAD FIKRI (BANDUNG) | FERY FIRMANSYAH
Terhubung dengan Jaringan Jalan Tol Besar
Proyek jalan tol NS Link bakal tersambung dengan jaringan jalan tol besar, seperti Bandung Intra Urban Toll Road (BIUTR) dan tol lain yang menghubungkan seluruh kawasan Jawa Barat. Tercatat ada 19 proyek jalan tol yang harus selesai pada 2016-2023.
Profil Jalan Tol North-South Link Bandung
- Pemrakarsa: PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk dan pemerintah Jawa Barat.
- Rencana kontraktor dan pemegang konsesi: PT Citra Marga Lintas Jabar (CMLJ) dan PT Jasa Sarana.
- Ground breaking: triwulan IV 2019.
- Perkiraan investasi: Rp 8,5 triliun.
- Panjang jalan: 14,30 kilometer.
- Luas lahan: 75 ribu meter persegi.
- Fase:
- Seksi I Pasirkoja-Mohamad Toha (7,6 kilometer)
- Seksi II Mohamad Toha-Gatot Subroto (3,60 kilometer)
- Seksi III Gatot Subroto-Surapati (3,1 kilometer).
Rangkaian Proyek Jalan Tol di Jawa Barat
Proyek | Panjang Jalan (Km) | Waktu Pengerjaan | Soreang-Pasirkoja | 10,57 | 2010-2018 | Bandung Intra Urban Toll | 27,3 | 2014-2020 | Cikopo-Palimanan | 116 | 2010-2016 | Cileunyi-Sumedang-Dawuan | 60,1 | 2010-2017 | Ciawi-Sukabumi | 54 | 2009-2020 | Sukabumi-Ciranjang | 28 | 2016-2021 | Ciranjang-Padalarang | 33 | 2018-2023 | Cimanggis-Cibitung | 25,9 | 2009-2019 | Cikarang-Tanjung Priok | 34,5 | 2009-2018 | Cileunyi-Nagrek-Tasik | 55 | 2015-2019 | Tasik-Ciamis-Banjar | 52 | 2017-2022 | Banjar-Pangandaran | 40 | 2017-2023 | Depok-Antasari | 21,54 | 2009-2019 | Bogor Ring Road | 11 | 2009-2019 | Cinere-Serpong | 10,14 | 2009-2019 | Cinere-Jagorawi | 14,64 | 2008-2018 |
NASKAH: FERY FIRMANSYAH, AHMAD FIKRI (BANDUNG) | SUMBER: PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT, WAWANCARA
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo