Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ekonomi

Pemerintah Prioritaskan Infrastruktur Perekonomian Papua

Pengembangan kawasan akan melibatkan investor swasta.

29 Oktober 2019 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Presiden Joko Widodo (kedua kiri) saat meninjau pasar khusus Mama Papua di Distrik Anggi, Kabupaten Pegunungan Arfak, Papua Barat, Ahad lalu. ANTARA

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

JAKARTA – Pemerintah menggenjot pengembangan berbagai jalur penghubung infrastruktur penunjang (backbone) di Papua dan Papua Barat. Direktur Pengembangan Jaringan Jalan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Rachman Arief Dienaputra, mengatakan koneksi jalan di daratan timur itu dibuat mengikuti kebutuhannya. "Sekarang prioritas kami ke poros-poros utama yang jadi penopang pertumbuhan," ujar dia kepada Tempo, kemarin.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Proyek Trans Papua yang digeber selama empat tahun terakhir menjadi patokan pengembangan akses ke lokasi strategis tersebut. Merujuk data Direktorat Jenderal Bina Marga, delapan segmen Trans Papua dengan panjang total 2.345 kilometer ditargetkan hampir terbuka seluruhnya pada pengujung 2019. "Jalur perbatasan juga prioritas, seperti Jayapura-Yeti-Ubrub-Towe Hitam-Oksibil, yang mempercepat pertumbuhan wilayah," ucap Rachman.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kepala Subdirektorat Keterpaduan Perencanaan dan Sistem Jaringan Kementerian Pekerjaan Umum, Riel Jemmy Mantik, mengatakan program ini mencakup rehabilitasi jalur lama. "Ke semua lokasi penting, mau itu kawasan khusus, bandara, atau obyek wisata."

Meski belum merincikan alokasi yang mengalir khusus untuk Papua dan sekitarnya, Riel membenarkan adanya alokasi Rp 42,9 triliun untuk pengembangan konektivitas oleh Ditjen Bina Marga pada tahun depan, dari pagu total Kementerian PUPR 2020 sebesar Rp 120,2 triliun. Rencana pembangunan jalan baru sepanjang 793,1 kilometer didanai hingga Rp 8,43 triliun. "Tentu rencana pembiayaan lima tahun ke depan sudah ada, tapi masih bersifat rahasia hingga diteken presiden," kata dia.

Presiden Joko Widodo mengatakan pemerintah akan membangun prasarana transportasi berupa enam pelabuhan dan 10 bandara. "Airport dalam dua tahun ini akan kami selesaikan," ujar dia.

Jokowi juga berjanji akan membangun rumah sakit, puskesmas, dan pasar dalam dua-tiga tahun di Kabupaten Pegunungan Arfak, Papua Barat.

Perencana Madya Kedeputian Pengembangan Regional Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), Suprayoga Hadi, mengatakan salah satu fokus APBN 2020-2024 adalah pengurangan kesenjangan antarwilayah. "Sesuai rancangan teknokratik, tentu wilayah timur Indonesia jadi prioritas yang dipacu."

Pembangunan kawasan ekonomi, termasuk KEK Sorong di Papua, menurut dia, bisa mengandalkan pihak swasta. Pasalnya, pemerintah hanya menyanggupi 37 persen dari kebutuhan investasi infrastruktur 2020-2024 yang menyundul Rp 6.445 triliun. "APBN untuk daerah terpencil saja, sementara swasta diarahkan untuk calon pusat pertumbuhan," kata Suprayoga. EKO WAHYUDI | FRANSISCA CHRISTY ROSANA HANS ARNOLD KAPISA (kontributor) | YOHANES PASKALIS PAE DAE


Pemerintah Prioritaskan Infrastruktur Perekonomian Papua

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya
Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus