Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Pemerintah Tugaskan Startup Cari Vendor Program Kartu Pra Kerja

Sejumlah startup telah menerima surat tugas pemerintah untuk mengkurasi vendor yang akan memberikan pelatihan dalam Program Kartu Pra Kerja.

12 Maret 2020 | 14.36 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Ilustrasi perusahaan rintisan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Sejumlah perusahaan rintisan atau startup telah menerima surat tugas dari pemerintah untuk mulai mengkurasi vendor yang akan memberikan pelatihan dalam Program Kartu Pra Kerja. Salah satu startup yang ikut membantu program ini, yaitu Ruangguru, telah menerima surat tugas ini sejak Rabu kemarin.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Suratnya per kemarin, cuma diskusinya sudah beberapa bulan,” kata Pendiri dan Direktur Produk Kemitraan Ruangguru, Iman Usman, seusai rapat bersama di Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta Pusat, Kamis, 12 Maret 2020. Rapat dipimpin Menko Perekonomian Airlangga Hartarto.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kartu Pra Kerja merupakan program andalan Presiden Joko Widodo atau Jokowi pada masa kampanye Pemilihan Presiden 2019 lalu. Lewat program ini, pemerintah ingin melatih 2 juta para pencari kerja. Mereka juga diberi uang saku dalam masa pelatihan.

Targetnya, program ini mulai berjalan secara nasional pada Agustus 2020. Untuk itu, persiapan sudah mulai dilakukan salah satunya dengan membentuk sistem besar Project Management Office (PMO). Targetnya, PMO bisa terbentuk bulan ini. Sehingga selain Ruangguru, sejumlah startup lain pun diundang untuk membahasnya, seperti Bukalapak hingga Gojek.

Iman melanjutkan, dengan adanya surat tugas ini, Ruangguru mulai mengkurasi vendor pelatihan yang relevan dan berkualitas, terutama di daerah yang menjadi prioritas awal. Daerah tersebut adalah Kepulauan Riau, Sulawesi Utara, Bali, dan Jawa Timur. “Kami bantu enginer juga untuk siapkan sistem,” kata dia.

Ruangguru tidak hanya membantu mencari vendor pelatihan, tapi juga memberikan pelatihan. Iman mengatakan bahwa platformnya juga sudah memiliki ratusan kelas di Skill Academy yang melatih para profesional. Skill Academy inilah yang akan diandalkan untuk membantu Program Pra Kerja. “Memberikan pelatihan untuk skill prioritas seperti coding, marketing, dan hospitality juga,” ucapnya.

Tak sampai di situ, para startup yang terlibat juga akan menyiapkan sistem penyaluran agar mereka yang dilatih bisa mendapatkan pekerjaan dengan lebih mudah. Salah satunya yaitu membantu pencari kerja menyiapkan Curriculum Vitae (CV) yang layak. 

Ada 2 juta pencari kerja yang ditargetkan masuk dalam Program Kartu Pra Kerja yang akan dilatih secara bertahap sampai akhir tahun ini. Meski begitu, Iman menyebut belum ada pembagian kuota pelatihan di masing-masing startup yang terlibat.

Berbeda dengan Iman, Presiden Bukalapak Fajrin Rasyid yang juga ikut diundang oleh Airlangga, memilih irit bicara. Alasannya yaitu tidak ingin melangkahi kewenangan Kemenko Perekonomian dalam menyampaikan informasi mengenai program ini. Ia hanya mengatakan, “kami support inisiatif pemerintah.”

Sementara itu, Airlangga Hartarto mengatakan rapat dilakukan, terutama untuk membahas kesiapan vendor-vendor yang akan jadi mitra para startup. Ia mengatakan pelatihan pun bisa dimulai setelah PMO terbentuk. “Kami lagi siapkan sistemnya, segera,” kata dia.

Fajar Pebrianto

Fajar Pebrianto

Meliput isu-isu hukum, korupsi, dan kriminal. Lulus dari Universitas Bakrie pada 2017. Sambil memimpin majalah kampus "Basmala", bergabung dengan Tempo sebagai wartawan magang pada 2015. Mengikuti Indo-Pacific Business Journalism and Training Forum 2019 di Thailand.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus