Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menargetkan penertiban lahan untuk proyek rel ganda kereta api Bogor-Sukabumi bisa rampung akhir tahun ini.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kepala Balai Pengembangan Teknik Kereta Api wilayah Barat Dirjen Perkeretaapian Kementerian Perhubungan Amirullah mengatakan pihaknya saat ini tengah fokus mempersiapkan rencana penertiban lahan sepanjang 7,5 kilometer pertama proyek tersebut. “Kita fokus sampai akhir 2018 ini (jalur) Cigombong-Cicurug,” katanya di Gedung Sate, Bandung, Rabu petang, 6 Juni 2018.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pihaknya menargetkan proyek 7,5 kilometer pertama ini bisa tuntas pada tahun ini. Namun kondisi di lapangan membuat pihaknya tidak bisa bergerak cepat. Di lanskap sepanjang 7,5 kilometer dari total rel Bogor-Sukabumi yang sepanjang 57 kilometer, lahan milik PT KAI sudah berubah fungsi. “Sekarang ada 539 kepala keluarga yang menempati lahan, kalau clear semua (lahannya), 6 bulan sebenarnya sudah bisa selesai,” tuturnya.
Menurut Amirullah, proses penertiban menjadi pekerjaan tersulit, mengingat bangunan ilegal yang berdiri rata-rata sudah permanen. Bahkan warga sudah tinggal cukup lama di lokasi yang menyebabkan proses penertiban harus hati-hati karena memiliki dampak sosial.
“Ada mekanisme Perpres 56 soal pembayaran (ganti rugi) kami minta masyarakat sadar, karena ini masuk proyek strategis nasional,” ujarnya.
Dia memastikan jika kereta api Bogor-Sukabumi sudah terlayani rel ganda maka frekuensi keberangkatan kereta dari dua wilayah padat ini bisa makin tinggi. Satu keberangkatan kereta dengan adanya rel ganda bisa membawa 12 gerbong sekaligus. “Lalu lintas Sukabumi-Bogor kita tahu sangat padat, masyarakat bisa beralih ke kereta api,” ujarnya.