Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Penertiban Lahan Rel Ganda Bogor-Sukabumi Tuntas Akhir 2018

Penertiban lahan rel ganda Bogor-Sukabumi terbilang sulit karena banyak bangunan ilegal permanen.

7 Juni 2018 | 19.51 WIB

Presiden Jokowi berbincang dengan para pekerja padat karya pembangunan jalur ganda kereta api Bogor-Sukabumi di Cicurug, Sukabumi, Jawa Barat, 7 April 2018. Pembangunan jalur ganda rel kereta api Bogor-Sukabumi tahap awal menyerap anggaran Rp13 miliar.  ANTARA/Puspa Perwitasari
Perbesar
Presiden Jokowi berbincang dengan para pekerja padat karya pembangunan jalur ganda kereta api Bogor-Sukabumi di Cicurug, Sukabumi, Jawa Barat, 7 April 2018. Pembangunan jalur ganda rel kereta api Bogor-Sukabumi tahap awal menyerap anggaran Rp13 miliar. ANTARA/Puspa Perwitasari

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menargetkan penertiban lahan untuk proyek rel ganda kereta api Bogor-Sukabumi bisa rampung akhir tahun ini.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kepala Balai Pengembangan Teknik Kereta Api wilayah Barat Dirjen Perkeretaapian Kementerian Perhubungan Amirullah mengatakan pihaknya saat ini tengah fokus mempersiapkan rencana penertiban lahan sepanjang 7,5 kilometer pertama proyek tersebut. “Kita fokus sampai akhir 2018 ini (jalur) Cigombong-Cicurug,” katanya di Gedung Sate, Bandung, Rabu petang, 6 Juni 2018.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Pihaknya menargetkan proyek 7,5 kilometer pertama ini bisa tuntas pada tahun ini. Namun kondisi di lapangan membuat pihaknya tidak bisa bergerak cepat. Di lanskap sepanjang 7,5 kilometer dari total rel Bogor-Sukabumi yang sepanjang 57 kilometer, lahan milik PT KAI sudah berubah fungsi. “Sekarang ada 539 kepala keluarga yang menempati lahan, kalau clear semua (lahannya), 6 bulan sebenarnya sudah bisa selesai,” tuturnya.

Menurut Amirullah, proses penertiban menjadi pekerjaan tersulit, mengingat bangunan ilegal yang berdiri rata-rata sudah permanen. Bahkan warga sudah tinggal cukup lama di lokasi yang menyebabkan proses penertiban harus hati-hati karena memiliki dampak sosial.

“Ada mekanisme Perpres 56 soal pembayaran (ganti rugi) kami minta masyarakat sadar, karena ini masuk proyek strategis nasional,” ujarnya.

Dia memastikan jika kereta api Bogor-Sukabumi sudah terlayani rel ganda maka frekuensi keberangkatan kereta dari dua wilayah padat ini bisa makin tinggi. Satu keberangkatan kereta dengan adanya rel ganda bisa membawa 12 gerbong sekaligus. “Lalu lintas Sukabumi-Bogor kita tahu sangat padat, masyarakat bisa beralih ke kereta api,” ujarnya.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus