Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Pengalihan atau inbreng saham perusahaan-perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) ke Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) ditargetkan rampung dalam sebulan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Chief Executive Officer Danantara Rosan Roeslani mengatakan proses serah terima kepemilikan saham dilakukan sesuai ketentuan yang berlaku di pasar modal. “Inbreng akan kita selesaikan dalam waktu sebulan. Karena kembali lagi kita harus menjalankan ini sesuai dengan peraturan. Ada peraturan pasar modal dan lain-lain,” ujarnya kepada media di The Westin Jakarta, Rabu, 26 Februari 2025.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menurut Rosan, kepemilikan saham beberapa perusahaan yang akan dialihkan sudah tercatat di publik. Sehingga proses pengalihan tinggal mengikuti aturan yang ada. Danantara juga telah membicarakan hal ini dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Bursa Efek Indonesia (BEI).
BPI Danantara resmi diluncurkan Presiden Prabowo Subianto pada 24 Februari 2025. Badan ini mengelola aset perusahaan pelat merah yang bernilai sekitar US$ 900 triliun. Danantara akan membawahi dua perusahaan induk atau holding BUMN. Kedua holding tersebut adalah holding investasi dan holding operasional.
Rosan Roeslani yang saat ini menjabat sebagai Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) ditunjuk jadi CEO. Posisi chief investment officer (CIO) yang mengurusi holding investasi diisi oleh Pandu Sjahrir. Holding operasional di bawah chief operating officer (COO) dijabat oleh Dony Oskaria. Penunjukan berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 30 Tahun 2025.
Sultan Abdurrahman berkontribusi dalam penulisan artikel ini
Pilihan Editor: Konflik Kepentingan dalam Rangkap Jabatan Bos Danantara