Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Pengusaha alas kaki dan tekstil menghawatirkan dampak penerapan tarif impor Amerika Serikat atau tarif Trump terhadap usaha menengah dan kecil. Tarif resiprokal dikhawatirkan tak hanya memukul bisnis yang berorientasi ekspor tapi juga industri yang bergantung pada pasar dalam negeri.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ketua Umum Himpunan Pengusaha Alas Kaki Nusantara (Hipan) David Chalik mengatakan tarif resiprokal yang diberlakukan AS terhadap banyak negara bisa menyebabkan Indonesia banjir impor. Khususnya dari Cina.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dia meminta pemerintah memitigasi hal tersebut. “Karena kami industri kecil dan menengah, termasuk juga perusahaan besar dengan pasar lokal yang punya pasar dalam negeri ini yang akhirnya nanti akan kewalahan,” ucapnya seusai menghadiri rapat koordinasi di kantor Kementerian Koordinator Perekonomian, Jakarta, Senin, 7 April 2025.
David berharap pemerintah tak hanya fokus pada negosiasi antara Indonesia dan Amerika, tapi juga mengetatkan aturan barang impor yang masuk dan mencegah praktik dumping. “Kalau tidak diingatkan khawatirnya, kita fokus hanya dengan hubungan trade atau impor-ekspor Indonesia dan Amerika. Harus dipikirkan dampak langsungnya kepada produk dalam negeri,” ucapnya.
Usulan tersebut menurut dia telah disampaikan dalam rapat koordinasi yang digelar Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto Senin, 7 April 2025. Dalam rapat tersebut Airlangga mengundang sejumlah kementerian dan asosiasi pengusaha membahas mitigasi dampak tarif Trump dan negosiasi dengan pemerintah AS.
Sebelumnya Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengumumkan pemberlakuan reciprocal tariff atau tarif impor tambahan kepada sejumlah negara di dunia pada 2 April 2025. Indonesia dikenakan tarif resiprokal sebesar 32 persen.
Menurut David, sebelum tarif impor AS diumumkan, industri lokal sudah terpukul dengan adanya dumping atau banjir impor dari Cina. Industri dalam negeri kesulitan karena harus bersaing dengan barang-barang yang lebih murah.
Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan Febrio Kacaribu mengatakan pemerintah tetap akan mengantisipasi banjir impor imbas tarif trump terhadap sejumlah negara. Pemerintah sudah memiliki mekanisme pencegahan seperti Bea masuk Tindak Pengamanan dan Bea Masuk Anti Dumping.
“Jadi ada BMTP, ada BMAD. Kalau dia misal ada yang khawatir terjadi dumping, sudah ada mekanismenya di Kementerian Perdagangan dan juga di Kementerian Keuangan,” ucapnya.
Pilihan Editor: Daftar Lengkap Tarif Trump ke Semua Negara