Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Utama Bumame Farmasi, James Wihardja, angkat bicara soal video pendek yang berkembang viral baru-baru ini. Video berdurasi 52 detik yang beredar di sejumlah grup percakapan dan media sosial tersebut menunjukkan seorang perempuan yang marah-marah ke salah satu petugas Bumame Farmasi karena memberikan hasil tes PCR palsu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Perempuan yang belakangan diketahui bernama Zakiah itu menyebut hasil tes PCR yang diterimanya palsu karena ia belum menjalani tes tersebut. "Ini kan aneh sekali. Orang saya belum dateng kok udah dikirimin hasil. Terus dua-duanya positif lagi," katanya dalam video pendek tersebut. Ia menyatakan baru akan melakukan tes pada hari ini, Kamis, 3 Februari 2022.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Zakiah juga menuding perusahaan farmasi yang menyediakan layanan swab test PCR dan Antigen tersebut sudah merugikannya karena dengan hasil tes itu ia bakal batal berangkat ke Bali. "Ini kan merugikan saya. Besok mau terbang ke Bali gimana, saya nggak bisa. Karena kalian udah bikin hasil tes palsu. Sayanya aja belum dateng," ucapnya.
Sebelum mendatangi Bumame Farmasi yang berlokasi di SCBD tersebut, Zakia sudah mencoba menghubungi dan menyampaikan keluhan di situs resmi perusahaan. Namun tidak ada respons sama sekali.
"Ini parah sekali loh kesalahan kalian. Ini saya kontak-kontak sampai saya kirim message komplain di website kalian, nggak ada jawaban dari kalian sama sekali," kata Zakiah.
Terkait hal itu, bos Bumame James Wihardja menyampaikan permohonan maaf. Ia mengakui bahwa ada kesalahan dari pihak admin Bumame Farmasi yang menyebabkan kerugian dan ketidaknyamanan.
"Admin tersebut mengirimkan hasil pasien lain yang mempunyai nama yang persis sama dengan Ibu yang hasil tesnya pada tanggal 2 Februari 2022 adalah positif antigen dan juga PCR," ucap James dalam keterangan resmi yang diterima, Kamis, 3 Februari 2022.
Manajemen Bumame Farmasi, kata James, juga telah menindaklanjuti kejadian ini. "Dengan memberikan teguran keras kepada staf terkait," ucapnya.
Lebih jauh, James memastikan kejadian serupa tidak terulang kembali di cabang Bumame Farmasi lainnya. Ia menyebutkan kejadian tersebut sebagai bahan evaluasi bagi seluruh timnya agar bisa melayani seluruh klien dengan lebih teliti dan bertanggung jawab lagi.
BISNIS
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.