Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
JAKARTA - Penjualan mobil bekas mulai menggeliat pada periode Ramadan-Idul Fitri tahun ini. Chief Executive Officer Garasi.id, Ardyanto Alam, mengatakan ada kenaikan permintaan mobil bekas 20-30 persen dibanding bulan lain.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menurut Ardyanto, salah satu pemicu kenaikan permintaan ialah tradisi "mudik naik mobil" yang masih kental. "Banyak masyarakat yang sudah menabung dan puncaknya setelah THR (tunjangan hari raya) cair bisa bayar uang muka pembelian mobil meski itu bekas," kata dia kepada Tempo, kemarin.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ardyanto mengatakan sebagian masyarakat memilih mudik dengan kendaraan pribadi karena infrastruktur penunjang seperti jalan tol Trans Jawa sudah siap. Di lain sisi, harga tiket pesawat kini kian mahal. Kenaikan permintaan mobil bekas juga didukung oleh sejumlah promosi dari perusahaan pembiayaan. Garasi.id, sebagai contoh, memberikan penawaran seperti paket mobil pilihan mudik dengan cashback di Surabaya dan Bandung hingga potongan harga jasa servis bekerja sama dengan agen pemegang merek.
"Kami melihat ada peningkatan traffic yang browsing online untuk mencari mobil idamannya. Perilaku ini menunjukkan bahwa masyarakat semakin tangkas mengatur waktunya sebelum membeli," tutur Ardyanto.
Country Manager Carsome Indonesia, Andreas Djingga, menuturkan lonjakan jumlah permintaan mobil bekas mencapai 37 persen. Dia memprediksi permintaan terus meningkat hingga Idul Fitri. Mobil bekas yang paling diminati adalah mobil keluarga tujuh kursi serta city car yang relatif hemat bahan bakar.
Penjualan mobil bekas, menurut Andreas, juga meningkat karena si pemilik berharap mendapatkan harga yang lebih baik pada momen Ramadan-Idul Fitri. "Hal ini ditandai dengan kenaikan rata-rata 5 persen dibanding hari biasa. Permintaan yang naik membuat harga jual mobil juga naik," kata Andreas.
Mobil keluarga diminati karena bisa dipakai untuk berbagai keperluan, terutama perjalanan mudik. Untuk mengantisipasi lonjakan permintaan, Andreas mengatakan telah berupaya meningkatkan layanan, seperti menambah titik full service branch, menambah inspektur profesional ahli, dan meluncurkan kampanye marketing untuk menyambut tren kenaikan permintaan. "Layanan kami pastikan optimal, mobil diperebutkan oleh ribuan dealer, penjual mendapat harga terbaik," kata Andreas.
Lonjakan permintaan mobil bekas ini juga dirasakan oleh perusahaan multifinance. PT BCA Finance mencatat biasanya ada lonjakan transaksi hingga 10 persen dibanding bulan biasa. Direktur Utama BCA Finance, Roni Haslim, menuturkan pada tahun ini permintaan pembiayaan terhadap mobil bekas lumayan bagus.
"Penjualan kredit mobil bekas pada bulan ini meningkat sekitar 10 persen. Yang banyak laku mobil di kelas harga Rp 100-200 juta," kata Roni.
Menurut Roni, mobil bekas masih diminati karena prosesnya lebih sederhana ketimbang membeli mobil baru yang harus memakan waktu mengurus dokumen, misalnya surat tanda nomor kendaraan. Dia mengatakan konsumen bisa langsung memakai apabila membeli mobil bekas. Adapun kontribusi penjualan mobil bekas BCA Finance mencapai 30 persen. Roni mengatakan tetap memprioritaskan kualitas pembiayaan mobil bekas. "Kami jaga ketat kualitas pembiayaan mobil bekas dari saat proses awalnya dan kami sangat selektif memilih tipe-tipe mobil yang bisa kami biayai," kata Roni.
LARISSA HUDA
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo