Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ekonomi

Pensiunan Di Tobusco

Sebagian besar saham Tobusco (produsen besi beton) diambil alih PT Purna Sentana Baja milik yayasan dana pensiun PT Krakatau Steel. Akan dikelola para pensiunan Krakatau Steel.

18 Januari 1986 | 00.00 WIB

Pensiunan Di Tobusco
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
MASIH ingat Tobusco (Tobu Steel Co.) - yang pernah kena perkara penggelapan pajak? Penghasil besi beton PMA patungan dari Jepang itu, pekan ini, kembali disebut pihak BKPM. Bukan lantaran berusaha menyelundupkan pajak lagi, seperti dilakukannya tiga tahun lalu, melainkan karena perusahaan itu akan diambil alih swasta Indonesia sepenuhnya. PT Purna Sentana Baja, usaha milik yayasan dana pensiun PT Krakatau Steel, disebut sebagai calon pemegang saham utama yang baru di situ, mendampingi pemegang saham Indonesia lainnya. Menurut Tungky Ariwibowo, Direktur Utama Krakatau Steel (KS), Purna Sentana, yang "membeli perusahaan itu dengan harga wajar", akan mengambil alih 60% saham milik Nichimen, Jepang. Bambang Sardjito dari Sarang Teknik, yang semula memegang 7,5%, kabarnya akan mengambil bagian 40%. Tapi Andika Ardi Winata, yang semula juga memegang 7,5%, karena alasan tertentu, mengundurkan diri. Dengan demikian, sebagai pemegang saham mayoritas, Purna mengendalikan sepenuhnya manajemen, dengan menempatkan para pensiunan KS di situ. "OrangJepang hanya sebagai penasihat teknis selama tiga bulan," katanya. Sanyoto Sastrowardoyo, Wakil Ketua BKPM, membenarkan rencana pengambilalihan Tobusco itu - sesudah menanya-nanyakan soal prosedur yang harus ditempuh. "Dalam waktu dekat ini mereka mungkin akan segera mengirimkan formulir model 3 (tentang pemberitahuan pengalihan saham)," katanya. Pihak-pihak yang berkepentingan dengan pengalihan itu, kabarnya, merasa tidak berkeberatan. Bahkan rekan usaha Nichimen di situ, Bambang dan Andika, sudah diberi kesempatan pertama menjadi pembeli. "Memang sudah saatnya pihak Indonesia jadi pemegang saham mayoritas," katanya. Usaha membenahi Tobusco memang sedang sibuk dilakukan hari-hari ini. Kendati formulir resmi pengambilalihan itu belum dilayangkan ke BKPM secara resmi, Purna Sentana, seperti dikatakan Tungky Ariwibowo selaku presiden komisarisnya, sudah aktif menangani Tobusco sejak I Januari lalu. Produksi dan pemasarannya bahkan sudah di bawah pengawasan langsung KS. Dan, seperti sebelumnya, Tobusco juga masih membeli billet dari persero milik pemerintah ini. MENURUT Tungky, ketika diambil alih, Tobusco tidak mempunyai utang sama sekali. Namun, menurut sebuah sumber, "utangnya cukup besar kepada KS yang menjadi pemasok billet. " Karena alasan itulah, katanya, pemegang saham baru tidak perlu menginjeksi dengan dana segar. Kalau semua penjelasan ini benar, maka Tobusco bisa dikatakan bakal tampil sebagai satu-satunya usaha swasta patungan, yang benar-benar kuat di tengah lesunya penjualan besi beton karena anjloknya permintaan industri konstruksi. Kekayaan Tobusco, yang beroperasi di sini dengan modal disetor sekitar US$ 2,5 juta pada 1972, bernilai Rp 10 milyar saat diambil alih. Produksinya adalah besi beton ulir dan polos berdiameter 8 mm-16 mm, sedang produksi besi beton ulir dan polos KS berdiameter 16 mm-38 mm. Dengan demikian, kata Tungky, produksinya bisa saling melengkapi. Kapasitas terpakai terakhir 50% dari kapasitas terpasang yang 100 ribu ton setahun. Di bawah manajemen Purna Sentana, kapasitas digenjot jadi 90% tahun ini. "Teknologi yang digunakan tidak ketinggalan zaman," ujarnya. Mudah-mudahan masuknya Tobusco ke lingkungan KS ini tidak menyebabkan persero itu jadi kedodoran. Apalagi, di saat nilai yen sekarang makin menguat melawan dolar, Tungky berambisi menggenjot ekspor besi baja dari pelbagai produk KS naik dari US$ 32 juta tahun lalu menjadi US$ 50 juta tahun ini. Karena dolar kini lemah, maka importir Jepang membeli produk KS dengan sedikit yen - lebih murah harganya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600
Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus