Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
JAKARTA - Perbankan gencar menggenjot penyaluran kredit pemilikan rumah (KPR) untuk segmen milenial pada 2020. PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk berada di jajaran terdepan perbankan yang membidik nasabah berusia 21-35 tahun.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Direktur Utama BTN Pahala N. Mansury mengungkapkan peluang mendorong pertumbuhan KPR nonsubsidi terbuka lebar, mengingat permintaan yang menunjukkan tren peningkatan dalam beberapa waktu terakhir.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Karena itu, kami menyiapkan produk-produk yang terjangkau bagi masyarakat menengah, khususnya generasi milenial. Salah satunya produk KPR Gaess," ujar Pahala di Jakarta, kemarin.
Produk itu menawarkan sejumlah keunggulan yang disesuaikan dengan kebutuhan milenial, seperti tenor hingga 30 tahun dan suku bunga yang kompetitif. Harga rumah yang dibiayai juga berfokus pada kisaran Rp 150-300 juta. "Dengan diversifikasi produk milenial ini, kami berharap penyaluran KPR pada 2020 secara keseluruhan dapat tumbuh 17 persen," kata Pahala.
Pahala melanjutkan, penerapan strategi ini sekaligus untuk mengimbangi kinerja KPR subsidi yang diproyeksikan tak sekencang sebelumnya. "Pertumbuhan kredit rumah subsidi cukup rendah karena ada keterbatasan anggaran fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan (FLPP)," kata dia.
Adapun kuota FLPP pada 2020 mencapai Rp 11 triliun untuk 102.500 unit rumah, tapi diprediksi akan habis pada pertengahan tahun ini. Pasalnya, sebanyak Rp 2 triliun dari alokasi tersebut telah digunakan untuk menutupi kekurangan subsidi tahun lalu. "Tahun ini, untuk KPR subsidi, pertumbuhan kami targetkan 3 persen," kata Pahala.
Executive Vice President Nonsubsidized Mortgage & Consumer Lending Division BTN, Suryanti Agustinar, mengatakan penyaluran KPR Gaess ditargetkan mencapai Rp 11 triliun pada tahun ini. "Strategi yang kami lakukan untuk mencapai itu tentunya dengan menggandeng rekan pengembang, terutama sesama BUMN," ujarnya. "Terutama yang memiliki konsep hunian berbasis transit oriented development (TOD) dan dekat dengan transportasi umum, seperti stasiun LRT dan MRT."
Bank pelat merah lainnya, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, juga tak ingin tertinggal menawarkan produk KPR untuk milenial tersebut. Consumer Loan Group Head Bank Mandiri, Ignatius Susatyo Wijoyo, mengatakan program yang ditawarkan khususnya memberikan keringanan pada tingkat suku bunga, yaitu fixed rate mulai dari 7 persen untuk tiga tahun pertama.
"Strateginya, kami akan bekerja sama dengan mitra payroll kami. Saat ini masih ada sekitar 2,5 juta nasabah payroll yang berpotensi untuk digarap," kata Ignatius. Bank Mandiri membidik pertumbuhan penyaluran KPR sepanjang 2020 mencapai 8 persen.
Adapun PT Bank CIMB Niaga Tbk memiliki fokus serupa, dengan menawarkan program KPR bertenor panjang hingga 25 tahun. "Kami melihat jumlah debitor milenial pada produk KPR kami terus meningkat, meski secara ticket size jauh lebih kecil dibanding segmen usia lainnya," kata Direktur Consumer Banking CIMB Niaga, Lani Darmawan.
Sementara itu, dari sisi kepatuhan, Lani menilai segmen milenial tak memiliki masalah dalam kemampuan membayar. "Portofolionya sehat, apalagi first home buyer, mereka bagus," kata dia.
CIMB Niaga, kata Lani, terus mendorong peningkatan pertumbuhan KPR segmen ini. "Setelah beberapa tahun KPR, mereka bisa tukar dengan rumah yang lebih besar atau ambil top-up KPR lagi. Kami siap melayani," ujarnya.
Direktur Departemen Kebijakan Makroprudensial Bank Indonesia, Widi Agustin, mengatakan sektor properti berpeluang bangkit pada tahun ini, didukung oleh kondisi perekonomian domestik yang menunjukkan prospek positif. "Konsumsi masyarakat terus membaik. Begitu juga dengan investasi, khususnya di sektor properti dan konstruksi," kata dia.
Berdasarkan catatan bank sentral, pada kuartal IV 2019 terjadi peningkatan harga properti residensial yang didominasi oleh kontribusi rumah tipe kecil dan menengah. Widi menambahkan, stimulus yang diterbitkan bank sentral, seperti ketentuan pelonggaran loan-to-value/finance-to-value, juga diharapkan dapat menambah gairah pembiayaan properti. "Selain itu, suku bunga acuan Bank Indonesia 7-Days Reverse Repo Rate terus turun sejak Juni 2019, hingga sekarang berada di posisi 5 persen." LARISSA HUDA | GHOIDA RAHMAH
Perbankan Berlomba Gaet Nasabah Milenial
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo