USAHA bisnis perkulakan, yang dirintis PT Karabha Unggul dengan pusat perbelanjaan Makro, mulai banyak ditiru orang. Grup Salim membuka pusat perbelanjaan grosir di Cipinang, dan disusul oleh PT Goro Yudhistira yang diresmikan awal pekan lalu di gedung Manggala Wanabakti, Jakarta. Perusahaan tersebut barangkali akan menjadi contoh kerja sama tiga soko guru ekonomi yaitu koperasi, BUMN, pengusaha swasta. Sejumlah induk koperasi (di antaranya IKPN dan induk koperasi dari Kepolisian) memegang saham terbesar (45%). Dari swasta tampil Humpuss (milik Hutomo Mandala Putera) dan Ricardo Gelael yang memegang saham 40%. Sedangkan BUMN diwakili Bulog dengan saham 15%. Pusat perbelanjaan Goro akan dibangun di kawasan Jakarta dan sekitarnya (Bogor, Bekasi, Tangerang). Pusat perbelanjaan yang pertama sedang dibangun oleh Humpuss di Jalan Raya Pasar Minggu, dengan investasi sekitar Rp 36 miliar. Kalau Karabha Unggul meniru manajemen perusahaan Makro dari Belanda, Goro Yudhistira akan meniru manajemen sistem Amerika. "Kami memakai konsultan dari K-Mart dari AS," kata Bernardino M. Vega, seorang eksekutif dari kelompok Humpuss. Vega menjamin, perusahaan ini akan menjual barang dengan harga jauh lebih murah. Sasaran pasarnya adalah koperasi, pengusaha kecil, danperusahaan yang mau menjadi anggota.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini