Gelar baru liem sioe liong

TAIPAN Liem Sioe Liong tak lama lagi akan menyandang gelar raja alkohol dunia -- selain raja semen, raja mi, raja kayu (barangkali). Bila tak ada aral melintang, Sabtu pekan ini Liem menghadiri peresmian pabrik fatty alcohol miliknya yang ketiga di Pulau Batam. Pabrik yang akan diresmikan Presiden Soeharto ini disebut yang terbesar karena kapasitas produksinya mencapai 60 ribu ton per tahun. Artinya, tak satu pun pabrik di Jerman dan Amerika -- yang selama ini dianggap sebagai raja alkohol dunia -- mampu menyaingi kebesaran PT Batamas Megah (begitulah nama anak perusahaan Grup Liem itu). Apalagi jika dijumlahkan dengan kapasitas pabrik Liem di Belawan (Sumatera Utara) dan Jerman Timur, maka semakin pastilah keunggulan Grup Salim di dunia. Soalnya, total kemampuan dari ketiga pabrik itu mencapai 110 ribu ton per tahun atau 20% dari seluruh produksi alkohol dunia. Rencananya, 95% hasil poduksi pabrik baru -- yang menelan investasi 325 juta dolar -- akan diekspor ke beberapa negara di Eropa dan Amerika. Liem sendiri yakin bisa menembus pasar di dua benua itu. Soalnya, dengan pabrik di Pulau Batam, pengapalannya mudah dilakukan dan bahan baku mudah diperoleh. Ini tak lain karena Batam berlokasi di dekat perkebunan kelapa sawit yang dijadikan bahan baku. Tak heran bila Liem yakin, pabrik fatty alcohol-nya -- yang merupakan bahan untuk membuat kosmetik, deterjen, obat-obatan, dan tekstil -- akan menangguk omzet 90 juta dolar per tahun.