Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Pertamina Hulu Rokan Catat Lifting Minyak 58 Juta Barel Sepanjang 2024

Sejak alih kelola Wilayah Kerja Rokan, Pertamina Hulu Rokan telah melakukan 1.539 pemboran sumur baru

6 Januari 2025 | 22.14 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Foto udara Central Gathering Station (CGS) 10 di Lapangan Duri, yang merupakan salah satu lapangan injeksi uap terbesar di dunia di Blok Rokan, Riau, Jumat 19 Agustus 2022. PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) yang telah setahun mengelola Blok Rokan berhasil mencatatkan tingkat produksi rata-rata sekitar 162 ribu BOPD (barel minyak per hari) bulan berjalan, jauh lebih baik dibandingkan prediksi sebesar 142 ribu BOPD jika tidak melakukan kegiatan masif dan agresif serta lebih tinggi daripada angka produksi saat alih kelola sebesar 158,5 ribu BOPD, dan juga berhasil memperpendek waktu pengeboran hingga produksi awal atau Put On Production (POP) dari 15-22 hari menjadi 15 hari untuk area operasi Sumatra Light Oil (SLO) dan dari 35-40 hari menjadi 15 hari untuk area operasi Heavy Oil (HO). ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) mencatatkan lifting minyak mencapai 58 juta barel sepanjang 2024. Wilayah Kerja (WK) Rokan menyalurkan seluruh produksi minyaknya ke kilang domestik milik Pertamina untuk memenuhi kebutuhan energi nasional.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

General Manager Zona Rokan Andre Wijanarko mengungkapkan, pencapaian ini tak lepas dari kerja keras tim Pertamina Hulu Rokan sepanjang tahun. Sebagai salah satu kontraktor kontrak kerja sama (KKKS) di sektor hulu migas, PHR beroperasi di tujuh kabupaten/kota di Provinsi Riau. “Kami terus berupaya meningkatkan produksi dengan menerapkan praktik terbaik dan teknologi terkini. Berkat kolaborasi seluruh pekerja, produksi harian WK Rokan mampu mencapai lebih dari 160 ribu barel minyak per hari,” kata Andre dalam keterangan resminya pada Sabtu, 6 Januari 2025. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sejak alih kelola Wilayah Kerja Rokan, PHR telah melakukan 1.539 pemboran sumur baru. Kontribusi utama produksi juga berasal dari program workover, well intervention, dan inovasi seperti fracturing di sumur konvensional serta Multi Stage Fracturing di sumur horizontal. Tak hanya itu, pemboran eksplorasi sumur migas non-konvensional di Gulamo DET-1 dan Kelok DET-1 turut membuktikan potensi besar Wilayah Kerja Rokan.

Vice President Corporate Communication PT Pertamina (Persero), Fadjar Djoko Santoso, menekankan pentingnya pengelolaan Blok Rokan sebagai salah satu blok migas terbesar di Indonesia. “PHR berhasil menjaga produksi migas dengan inovasi dan teknologi. Ini menjadi bukti semangat Pertamina dalam mewujudkan ketahanan, kemandirian, dan kedaulatan energi nasional,” ujarnya.

Sebagai bagian dari upaya menuju Net Zero Emission 2060, Pertamina juga mendorong program-program yang mendukung pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs). Seluruh kegiatan di Wilayah Kerja Rokan dilakukan dengan memperhatikan aspek Environmental, Social, and Governance (ESG) untuk mendukung transisi energi Indonesia.

Presiden Prabowo Subianto sebelumnya menegaskan pentingnya swasembada energi sebagai prioritas nasional. Dalam konteks ini, Wilayah Kerja Rokan yang dikelola PHR menjadi salah satu tulang punggung utama pemenuhan kebutuhan energi Indonesia.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus