Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) mencatatkan lifting minyak mencapai 58 juta barel sepanjang 2024. Wilayah Kerja (WK) Rokan menyalurkan seluruh produksi minyaknya ke kilang domestik milik Pertamina untuk memenuhi kebutuhan energi nasional.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
General Manager Zona Rokan Andre Wijanarko mengungkapkan, pencapaian ini tak lepas dari kerja keras tim Pertamina Hulu Rokan sepanjang tahun. Sebagai salah satu kontraktor kontrak kerja sama (KKKS) di sektor hulu migas, PHR beroperasi di tujuh kabupaten/kota di Provinsi Riau. “Kami terus berupaya meningkatkan produksi dengan menerapkan praktik terbaik dan teknologi terkini. Berkat kolaborasi seluruh pekerja, produksi harian WK Rokan mampu mencapai lebih dari 160 ribu barel minyak per hari,” kata Andre dalam keterangan resminya pada Sabtu, 6 Januari 2025.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sejak alih kelola Wilayah Kerja Rokan, PHR telah melakukan 1.539 pemboran sumur baru. Kontribusi utama produksi juga berasal dari program workover, well intervention, dan inovasi seperti fracturing di sumur konvensional serta Multi Stage Fracturing di sumur horizontal. Tak hanya itu, pemboran eksplorasi sumur migas non-konvensional di Gulamo DET-1 dan Kelok DET-1 turut membuktikan potensi besar Wilayah Kerja Rokan.
Vice President Corporate Communication PT Pertamina (Persero), Fadjar Djoko Santoso, menekankan pentingnya pengelolaan Blok Rokan sebagai salah satu blok migas terbesar di Indonesia. “PHR berhasil menjaga produksi migas dengan inovasi dan teknologi. Ini menjadi bukti semangat Pertamina dalam mewujudkan ketahanan, kemandirian, dan kedaulatan energi nasional,” ujarnya.
Sebagai bagian dari upaya menuju Net Zero Emission 2060, Pertamina juga mendorong program-program yang mendukung pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs). Seluruh kegiatan di Wilayah Kerja Rokan dilakukan dengan memperhatikan aspek Environmental, Social, and Governance (ESG) untuk mendukung transisi energi Indonesia.
Presiden Prabowo Subianto sebelumnya menegaskan pentingnya swasembada energi sebagai prioritas nasional. Dalam konteks ini, Wilayah Kerja Rokan yang dikelola PHR menjadi salah satu tulang punggung utama pemenuhan kebutuhan energi Indonesia.
Pilihan editor: HPP Gabah Naik, Bapanas: Belum Ada Diskusi Menaikkan HET Beras