Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Yogyakarta - PT Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Tengah mulai menggencarkan inspeksi mendadak (sidak) ke sejumlah stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) di Provinsi Jawa Tengah (Jateng) dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Jumat 22 November 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sidak ini tak berselang lama pasca terungkapnya empat SPBU di Yogyakarta pasca terindikasi merekayasa takaran bahan bakar kepada konsumen. Empat SPBU yang kini ditutup itu melakukan kecurangan dengan cara menambahkan alat untuk mengurangi takaran jumlah bahan bakar sehingga tak sesuai pembelian.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Sidak ini untuk melakukan pengecekan uji tera di SPBU jelang libur Nataru (Natal 2024 dan Tahun Baru 2025)," kata Executive General Manager PT Patra Niaga Regional Jawa Bagian Tengah, Aribawa di Yogyakarta.
Uji tera ini, kata Aribawa, merupakan pengujian kinerja alat ukur pada mesin di SPBU. Apakah kinerjanya sesuai dengan indikator-indikator yang berlaku.
Pengujian tera yang dilakukan diharapkan dapat memastikan takaran SPBU saat melayani masyarakat dan sesuai dengan ketentuan yang telah ditentukan.
"Dari hasil sidak ini kami ingin pastikan semua SPBU memiliki takaran tera yang pas, apakah sesuai ketentuan dan dalam kondisi prima untuk melayani pelanggan,” ujarnya.
Dari sejumlah sampel SPBU yang diinspeksi, Aribawa menuturkan belum menemukan indikasi kecurangan atau hal mencurigakan lain.
"Semua sampel SPBU yang kami periksa sejauh ini aman, tidak ada masalah," kata dia.
Sebelumnya, dalam sidak yang dilakukan Pertamina bersama Metrologi ditemukan empat SPBU di Yogyakarta yang melakukan kecurangan. Empat SPBU itu selain dihentikan operasionalnya juga dilakukan pembinaan.
SPBU yang dilakukan pembinaan adalah SPBU 44.555.08 Jalan Kaliurang Km 9, SPBU 44.552.10 Janti, SPBU 44.552.15 Tugu, dan SPBU 44.552.09 Kentungan.
"Konsumen yang ingin membeli BBM agar dapat membeli dari SPBU terdekat," kata dia.
Pembinaan yang dilakukan adalah penutupan SPBU hingga waktu yang belum ditentukan.
Pertamina Patra Niaga Jawa Bagian Tengah sedang melakukan koordinasi untuk pengelolaan operasional SPBU tersebut ke depan agar dapat melayani konsumen dengan baik sesuai standar yang berlaku.
"Pembinaan terhadap keempat SPBU tersebut karena terdapat temuan terhadap peralatan yang tidak sesuai standar khususnya pada alat ukur atau tera takaran BBM,"
Aribawa mengatakan momen libur nataru menjadi momen masyarakat untuk melakukan bepergian liburan. Biasanya momen ini juga berbarengan dengan libur sekolah.
"Sehingga kami sejak dini bersiap dengan menyiapkan SPBU agar prima ketika masyarakat membeli BBM," ujarnya.