Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Delegasi -Delegasi Kementerian Pertahanan Filipina mengunjungi PT Pindad untuk melihat langsung sejumlah alutsista produksi Indonesia. “Hari ini kita memperlihatkan Medium Tank Harimau dan berbagai produk pertahanan dan keamanan buatan Pindad lainnya yang telah digunakan TNI,” kata Direktur Utama PT Pindad (Persero), Abraham Mose, dikutip dari keterangan tertulisnya, Jumat, 28 Februari 2020.
Kunjungan delegasi Filipina ke kompleks Pindad tersebut dilakukan Jumat, 28 Februari 2020, setelah sehari sebelumnya ditandatangani Memorandum of Understanding (MOU) antara Kementerian Pertahanan Filipina dan Indonesia. MOU tersebut ditandatangani Direktur Jenderal Potensi Pertahanan, Kementerian Pertahanan RI, Bondan Tiara Sofyan dengan Undersecretary for Finance and Material, Department of National Deffense of Philippines, Raymundo Dv Elefante, di Kantor Kementerian Pertahanan di Jakarta, Kamis, 27 Februari 2020.
Dari keterangan tertulis yang dilansir Kementerian Pertahanan, MOU tersebut untuk memperkuat kerja sama industri pertahanan Indonesia dan Filipina. Khususnya pengadaan alutsista dan produk industri pertahanan lainnya. Lingkup kerja-sama meliputi supply, service, maintenance, transportation and facilities, serta research and development. Lewat kerjasama tersebut, PT Pindad akan menjadi salah satu pemasok alutsista Filipina dengan mekanisme kerja-sama antar negara atau G to G.
Abraham mengatakan, Pindad akan mengikuti seluruh regulasi Filipina dengan kerja-sama tersebut. “Dalam implementasinya kita mengacu kepada regulasi industri pertahanan, kemudian melakukan cross- border. Apabila kita melakukan bisnis perdagangan dengan negara lain kita juga meng-adopt bagaimana regulasi mereka sehingga kerja-sama ini bisa value-creating-profit untuk masing-masing perusahaan,” kata dia.
Abraham mengatakan, Pindad akan mengikuti seluruh proses kerja sama tersebut dengan prinsip tata kelola perusahaan yang baik. “Tahun ini Pindad juga mulai mengimplementasikan ISO 37001 manajemen anti suap di seluruh lingkungan kerja,” kata dia.
Undersecretary for Finance and Materiel, Department of National Defense Philipina, Raymundo Dv Elefante memimpin delegasi Filipina yang berkunjung ke kompleks PT Pindad, Bandung, ditemani Direktur Jenderal Potensi Pertahanan, Kementerian Pertahanan RI, Bondan Tiara Sofyan. Rombongan diterima Direktur Utama Pindad Abraham Mose, bersama direksi sejumlah industri pertahanan Indonesia lainnya, diantaranya PT Dirgantara Indonesia, PT LEN, PT PAL, serta PT NTP. Masing-masing juga menampilkan produk unggulannya pada delegasi Filipina.
Pindad misalnya menampilkan Medium Tank Harimau, yang merupakan produk terbarunya. Tank Medium tersebut mengusung senjata utama turret kaliber 105 milimeter dan senapan mesin kaliber 7,62 milimeter. Tank Harimau tersebut dirancang untuk beroperasi di berbagai macam kondisi medan, dengan kelebihan memiliki bobot yang relatif lebih ringan dibandingkan Main Battle Tank, dan kemampuan sistem pertahanan anti-balistik dan anti ranjau.
Produk kendaraan tempur Pindad lainnya juga diperlihatkan. Diantaranya kendaraan tempur Anoa dan Komodo. Anoa misalnya, sudah dipergunakan hingga 360 unit oleh TNI. Anoa juga telah mengikuti berbagai misi pasukan perdamaian PBB di Lebanon, Sudan, Afrika Tengah, serta Kongo.
AHMAD FIKRI
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini