Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - PT Perusahaan Pengelola Aset/PPA (Persero) mengungkapkan bahwa diaktifkannya kembali PT Merpati Nusantara Airlines adalah demi menuntaskan tanggung jawabnya. Melalui restrukturisasi bisnis, Merpati Airlines diharapkan dapat menyelesaikan homologasi atau perjanjian damai dengan para krediturnya.
"Perlu ada restrukturisasi bisnis, inilah yang coba dilakukan oleh Kementerian BUMN maupun PPA terhadap sinergi BUMN terkait Merpati Airlines," kata Direktur Utama PT PPA Iman Rachman di Jakarta, Kamis 24 Oktober 2019.
Iman menjelaskan, salah satu bentuk komitmen restrukturisasi bisnis Merpati Airlines adalah untuk membantu BUMN tersebut minimal menuntaskan homologasi. Caranya, dengan mengembangkan layanan bisnis kargo di Indonesia timur.
"Menurut saya, kami cukup optimistis itu bisa dilakukan, sehingga kami harapkan Merpati hidup kembali dan bisa menerapkan bisnisnya di airlines," kata Iman.
Komitmen restrukturisasi bisnis Merpati tersebut membutuhkan sinergi antar-BUMN mengingat PPA perlu melakukan restrukturisasi finansial. "Maka, kami perlu bersinergi dengan Garuda serta BUMN-BUMN lain untuk melakukan restrukturisasi bisnisnya," ujar Iman.
Merpati Airlines merupakan salah satu BUMN yang menjalani restrukturisasi oleh PT PPA. Selain Merpati, PT PPA juga ditugaskan merestrukturisasi BUMN lain seperti PT Kertas Kraft Aceh (Persero), PT Industri Gelas (Persero), dan PT Survey Udara Penas (Persero).
Sebelumnya Garuda Indonesia Group bersama sembilan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) bersinergi menjalin kerja sama strategis mendukung komitmen restrukturisasi bisnis PT Merpati Nusantara Airlines. Perjanjian kerja sama tersebut meliputi kerja sama dalam bidang Pelayanan Kargo Udara, Ground Handling, Maintenance Repair & Overhaul (MRO) dan Training Center.
ANTARA
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini