Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

PPN Naik Jadi 12 Persen, Asrim: Pukulan bagi Industri

Asosiasi Industri Minuman Ringan (Asrim) menilai rencana pemerintah menaikan pajak pertambahan nilai (PPN) berdampak negatif pada industri.

15 Maret 2024 | 16.16 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Asosiasi Industri Minuman Ringan (Asrim) Triyono Prijosoesilo, menyoroti kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12 persen yang berlaku paling lambat mulai 1 Januari 2025. Menurut dia, kebijakan itu berpotensi memberi pengaruh pada daya beli masyarakat.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Memang yang menjadi tantangan itu daya beli masyarakat. Pertanyaannya, apakah dengan PPN naik, konsumen punya alternatif mendapatkan produk yang di luar PPN?" kata Triyono saat ditemui Tempo di Hotel Mercure, Jakarta, Rabu, 13 Maret 2024.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Triyono memprediksi bahwa kebijakan ini nantinya akan membuat konsumen beralih ke produk yang berada tak terkena PPN karena lebih murah. Harga suatu produk, jelas Triyono, menjadi tolak ukur bagi masyarakat dalam memilih produk untuk dibeli. 

"Kalau masyarakat beralih, mau enggak mau, akan berdampak negatif pada industri," tuturnya. 

Kemudian, Triyono menjelaskan bahwa kebijakan ini tidak hanya berpengaruh pada industri minuman ringan, melainkan berdampak pada industri secara umum. "Kalau enggak hati-hati, dari sisi penerapan PPN, semua akan kena. Bagi industri, ada PPN masuk dan PPN keluar," ujarnya. 

Sebelumnya, Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan aturan kenaikan tarif PPN akan dibahas lebih lanjut dan diimplementasikan oleh pemerintah selanjutnya, setelah pemerintahan Presiden Joko Widodo atau Jokowi berakhir.

“Kita lihat masyarakat Indonesia sudah menjatuhkan pilihan, pilihannya keberlanjutan. Tentu kalau berkelanjutan, berbagai program yang dicanangkan akan dilanjutkan, termasuk kebijakan PPN (12 persen),” kata Airlangga di Jakarta, Jumat, 8 Maret 2024, seperti dikutip dari Antara.

Sebagai informasi, pasangan nomor urut 2 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka unggul dalam penghitungan suara atau real count sementara Pemilihan Umum atau Pemilu 2024 oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU). Prabowo-Gibran diketahui mengusung keberlanjutan program Jokowi-Ma’ruf.

SAVERO ARISTIA WIENANTO | ANDIKA DWI | RIANI SANUSI PUTRI



Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus