Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Prabowo Optimistis Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen, Ekonom Sebut di Era Jokowi Saja Stagnan

Presiden terpilih Prabowo Subianto yakin pertumbuhan ekonomi Indonesia bisa mencapai 8 persen. Ekonom sebut sulit tercapai bila permasalahan struktura; tidak dibenahi. Pertumbuhan era Jokowi masih stagnan di kisaran 5 persen.

25 Juli 2024 | 06.30 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Konsumen berbelanja kue kering khas lebaran di pasar Jatinegara, Jakarta, Rabu 3 April 2024. Institute for Development of Economics and Finance (Indef) memperkirakan terjadinya anomali pada aktivitas konsumsi masyarakat di momentum ramadan dan lebaran tahun ini. Hal ini terutama dipicu oleh daya beli masyarakat yang mulai tergerus akibat lonjakan harga pangan sejak akhir 2023. TEMPO/Tony Hartawan

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden terpilih Prabowo Subianto menyakini pertumbuhan ekonomi Indonesia bisa meningkat pada lima tahun pemerintahannya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

”Kalau saya optimistis kita bisa mencapai 8 persen,” kata Prabowo saat menyampaikan sambutan dalam Peluncuran Geoportal Kebijakan One Satu Peta, di Jakarta, Kamis, 18 Juli 2024 yang dipantau daring.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pemimpin Partai Gerindra tersebut mengatakan telah bertaruh dengan menteri di sebuah negara. Jika di bawah kepemimpinannya Indonesia meraih pertumbuhan delapan persen, Prabowo akan dibelikan makan malam. Prabowo yakin hal itu dapat diraih karena potensi dan kekayaan Indonesia cukup besar.

Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuabi mengatakan ada beberapa tantangan untuk mencapai target tersebut. “Ambisi Presiden terpilih Prabowo Subianto yang menginginkan pertumbuhan ekonomi Indonesia bisa mencapai 8 akan sulit tercapai, bila permasalahan struktural ekonomi Indonesia tak dibenahi,” ujar Ibrahim lewat pernyataan tertulis, Selasa, 23 Juli 2024.

Stagnannya pertumbuhan ekonomi itu, menurut Ibrahim, dipicu oleh tak terjaganya daya beli masyarakat Indonesia, khususnya kelas menengah. Pertumbuhan ekonomi Indonesia mayoritas memang masih ditopang oleh konsumsi rumah tangga. Hingga 2023, porsi konsumsi masyarakat terhadap laju pertumbuhan ekonomi mencapai 53,18 persen. Pada kuartal I 2024 bahkan porsinya membengkak menjadi 54,93 persen.

Selanjutnya: Ibrahim berujar, selama dua periode Presiden Joko Widodo atau Jokowi.... 

Ibrahim berujar, selama dua periode Presiden Joko Widodo atau Jokowi menjabat, pertumbuhan ekonomi Indonesia stagnan di kisaran 5 persen. Target Jokowi saat masa kampanye Pilpres pada 2014 silam pun tak pernah tercapai, yakni membuat ekonomi Indonesia tumbuh 7 persen.

Pada 2015 atau tahun pertama Jokowi efektif menjalankan roda pemerintahan, pertumbuhan ekonomi Indonesia hanya 4,8 persen. Secara tahunan atau year on year (yoy), pertumbuhan ekonomi bahkan melambat dibandingkan 2014, yakni 5,02 persen.

Ibrahim melanjutkan pada 2016, pertumbuhan ekonomi Indonesia hanya mampu kembali ke level 5,03 persen. Lalu pada 2017 sebesar 5,07 persen. Tahun berikutnya naik ke level 5,17 persen. Namun 2019 kembali ke level 5,02 persen. Dan pada 2020 atau saat pandemi Covid-19, ekonomi Indonesia terkontraksi hingga minus 2,07 persen.

Ekonomi Indonesia mulai kembali bergeliat dengan pertumbuhan sebesar 3,7 persen pada 2021. Tahun selanjutnya, yakni 2022, naik menjadi 5,31 persen. Sementara ekonomi pada 2023 hanya mampu bergerak ke level 5,05 persen dan pada paruh awal 2024 pertumbuhan ekonomi Indonesia hanya mencapai 5,11 persen.

 

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus