Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Tim Kampanye Nasional Joko Widodo - Ma'ruf Amin menanggapi kritik mengenai sepinya Bandara Kertajati, Jawa Barat. Menurut juru bicara TKN Jokowi - Ma'ruf, Arif Budimanta, bandara anyar itu akan ramai dalam jangka menengah dan panjang.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
"Dengan adanya asimetric develoment dengan adanya komitmen membangun desa, mungkin dalam jangka menengah panjang akan datang pasti bandara ini akan ramai," ujar Arif di Hotel Millenium, Jakarta, Rabu, 10 April 2019.
Arif mengatakan investasi infrastruktur bukan investasi jangka pendek dalam hitungan satu tahun, melainkan untuk jangka panjang pada kisaran 10, 15, 25 hingga 50 tahun. Di samping itu, Arif mengatakan bandara itu baru diresmikan pada 2018 awal.
Selain itu, Arif berujar pembangunan Bandara Kertajati tidak hanya menyoal Kota Bandung. "Tapi juga lihat wilayah lain di Jawa Barat, ada Majalengka, Kuningan juga Kabupaten Cirebon," kata dia.
Sebelumnya, Bandara Kertajati sempat dikritik oleh Calon Presiden Nomor Urut 02 Prabowo Subianto saat debat capres kedua lalu, Prabowo menyatakan menghargai Jokowi yang gencar melakukan pembangunan infrastruktur. Namun kinerja tim Jokowi dinilainya kurang efisien.
"Infrastruktur dikerjakan grusa-grusu tanpa feasibility study yang benar, sehingga banyak infrastruktur yang tidak efisien, sehingga merugi dan sulit dibayar," ujar Prabowo saat itu. "Infrastruktur jangan hanya jadi monumen, jangan seperti LRT di Palembang maupun Bandara Kertajati."
Sebelumnya, Jusuf Kalla mengatakan perencanaan pembangunan Bandara Kertajati, Jawa Barat, tidak terlalu bagus dan kurang dilakukan penelitian terkait strategi penempatannya, sehingga menyebabkan bandara yang baru satu tahun beroperasi itu sepi penumpang.
"Boleh dibilang perencanaannya tidak terlalu bagus, mungkin kurang penelitian, sehingga lokasinya tidak pas. Lain kali, jangan kita (pemerintah) membuat (bandara) lagi hanya karena ingin ada airport ," kata JK kepada wartawan di Kantor Wapres Jakarta, beberapa waktu lalu.
JK menjelaskan masyarakat yang hendak ke Bandung lebih memilih menggunakan jalur darat tanpa harus melalui Kertajati. "Letaknya tanggung, kalau berada 20-30 kilometer dari Bandung masih oke, tapi ini kan hampir 100 kilometer. Jadi, kalau mau ke Bandung lewat Kertajati musti naik mobil lagi sampai 100 kilometer, jadi lebih baik langsung saja ke Bandung," tambahnya.
Lokasi bandara yang tidak strategis itu menyebabkan maskapai penerbangan komersial enggan membuka jalur udara baik dari maupun ke Kertajati. Oleh karena itu, menurut JK, salah satu cara untuk meramaikan Bandara Kertajati adalah dengan mengembangkan kawasan wisata di sekitarnya.
"Airlines tidak bisa dipaksa kalau tidak ada penumpang. Siapa yang mau bayar kerugiannya. Kecuali, di sekitar Kertajati itu berkembang, ada usaha di sekitarnya seperti Indramayu, Subang atau sekitarnya," ujarnya.
Penelitian pembangunan Bandara Kertajati hanya dilakukan sejak 2003 hingga keluar izin penetapan lokasi pada 2005. Namun Pemprov Jawa Barat saat itu tidak memiliki anggaran cukup untuk membangun bandara, sehingga izin penetapan lokasi diperpanjang hingga 2012. Pembangunan bandara sendiri baru dimulai pada 2014 dan diresmikan oleh Presiden Joko Widodo pada 24 Mei 2018.
BISNIS