Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur Pramono Anung Wibowo belum membahas soal perombakan direksi Bank Pembangunan Daerah Khusus Ibu Kota Jakarta atau Bank DKI. Munculnya wacana soal perombakan direksi ini usai adanya gangguan sistem dan layanan di Bank DKI. “Belum ada pembicaraan terkait perombakan direksi,” kata Staf Khusus Gubernur Bidang Komunikasi dan Sosial Chico Hakim kepada Tempo, Kamis, 17 April 2025.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Meski demikian, Chico mengatakan Pramono Anung memang menginginkan Bank DKI dikelola secara profesional. Dia menyebut, kalau ada perombakan dan penyegaran di jajaran direksi itu merupakan fenomena lumrah. “Penyegaran itu suatu hal yang biasa,” kata Chico.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Pada Selasa kemarin, sekelompok massa bernama 'Poros Pemuda untuk Kebenaran' menggelar aksi damai dengan mendirikan tenda di trotoar depan pintu masuk Balai Kota Jakarta, Jakarta Pusat. Aksi ini mereka gelar sebagai bentuk protes atas buruknya pengelolaan Bank DKI. Salah satu seruan yang tertulis di kertas tersebut berbunyi 'Usut Kasus Bank DKI, Copot Dirut Bank DKI, Jagain Kami Jangan Bubarin Kami, Kami Mau Menginap'.
Tak hanya itu, tiga spanduk (banner) berwarna putih yang telah ditulis dengan cat semprot merah juga terpampang, bertuliskan tuntutan seperti 'Benahi Bank Copot Dirut DKI', 'Copot Dirut Utama Bank DKI' dan 'Aksi Damai Usut Bank DKI'.
Perwakilan aksi, Ahmad Setiawan menyebutkan aksi ini digelar sebagai respons atas kekecewaan masyarakat terhadap layanan aplikasi mobile banking Bank DKI, JakOne Mobile, yang akhir-akhir ini bermasalah. “Kami hadir di sini atas dasar tadi keresahan dari masyarakat, dari pengguna nasabah dari Bank DKI itu sendiri yang merasa kecewa kepada Bank DKI,” kata Ahmad seperti dikutip Antara.
Sebelumnya, Pramono Anung memberhentikan Direktur IT Bank DKI Amirul Wicaksono. Posisi tersebut kini diisi oleh Direktur Umum Agus Haryoto Widodo terhitung sejak Selasa, 8 April 2025.
Pramono menyebut permasalahan pada layanan Bank DKI sudah terjadi tiga kali dan kejadiannya hampir serupa. "Kejadian di Bank DKI ini bukan pertama kali. Ini sudah ketiga kali. Dan kejadiannya hampir serupa. Di mana IT tidak dilaksanakan, tidak dijaga secara baik," kata Pramono saat dijumpai di Gedung DPRD DKI Jakarta, Rabu, 10 April 2025
Direktur Utama Bank DKI Agus Haryoto Widodo mengatakan kasus permasalahan sistem Bank DKI sudah melewati proses forensik. “Progresnya adalah bahwa forensik sudah dilakukan oleh lembaga yang kita tunjuk. Kalau Pak Gubernur menyampaikan kan, lembaga internasional gitu ya. Saya buka saja, kami dibantu oleh IBM untuk melakukan forensik ini,” kata Agus di Jakarta, Kamis seperti dikutip Antara.
Agus menyebut bahwa proses forensik sudah dilakukan dan sudah selesai. Menurut Agus, hasilnya sudah disampaikan kepada pihak-pihak yang berkepentingan untuk dipelajari lebih lanjut. Dari hasil forensik tersebut, kata Agus, ditemukan beberapa titik yang harus diperbaiki. Agus menjelaskan terdapat kelemahan-kelemahan baik di Bank DKI maupun di pihak ketiga. “Jadi bukan hanya di Bank DKI saja, tapi juga ada kelemahan di pihak ketiga yang harus diperbaiki. Hasil forensik ini sudah kita serahkan dan Bareskrim juga sudah masuk seperti yang disampaikan oleh Pak Gubernur juga,” kata Agus.
Antara berkontribusi dalam penulisan artikel ini.