Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Solo -Presiden Joko Widodo menghadiri perayaan ulang tahun emas produsen batik Danar Hadi di Solo, Sabtu malam 9 Desember 2017. Jokowi menyebut bahwa perusahaan yang didirikan oleh pasangan Santosa Doellah dan Danarsih itu telah menjadi ikon batik di Indonesia.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Perusahaan yang berbasis di Solo itu juga telah membuat batik banyak dikenal hingga mancanegara. “Danar Hadi merupakan salah satu pejuang batik,” kata Jokowi. Perusahaan itu dinilai telah ikut melestarikan budaya batik yang telah diakui oleh UNESCO sebagai warisan budaya dunia.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menurut Jokowi, perusahaan batik termasuk sebuah sektor usaha yang bertumpu pada ekonomi kreatif. Mereka bukan hanya melestarikan budaya, namun juga memiliki andil dalam meningkatkan perekonomian.
Saat ini, Danar Hadi tidak hanya bergerak pada usaha pembatikan, namun juga memiliki sebuah rangkaian hulu hingga hilir, seperti pemintalan benang hingga pabrik kain.
Jokowi juga mengatakan bahwa perusahaan itu juga berhasil membangun Museum Batik yang menyimpan ribuan koleksi batik kuno dari berbagai zaman. “Berbelanja batik sambil menikmati museum menjadi sebuah experience bagi konsumen,” katanya.
Direktur Danar Hadi, Dewato Kusumo mengatakan bahwa perusahaan itu pada awalnya hanya memiliki 20 pembatik. “Saat ini berkembang dengan memiliki 1.500 pembatik,” katanya.
Saat ini ada 21 toko batik Danar Hadi yang tersebar di berbagai kota besar. Beberapa merek baru juga telah dipasarkan agar mampu menjangkau semia segmen, seperti Danar Hadi Ekslusif, Danadi, Days hingga Danar Hadi Kids.