Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Produksi di Sumur Minyak Pertamina Terancam Tambang Batu Bara Ilegal

Aktivitas tambang ilegal mengancam sumur minyak dan penambang ilegal memakai jalan PT Pertamina EP Tanjung.

4 November 2022 | 07.30 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Ilustrasi Tambang Ilegal. Dok.TEMPO/Jumadi

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Field Manager (FM) PT Pertamina EP Tanjung Kalimantan Selatan Sigid Setiawan mengatakan proses produksi minyak di area operasional terancam aktivitas pertambangan batu bara ilegal. Ia mendapati aktivitas tambang ilegal di wilayah Pertamina EP Tanjung di Desa Tamiyang, Kecamatan Tanta, Kabupaten Tabalong.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Menurut Sigid, aktivitas tambang ilegal yang tidak jauh dari pipa minyak sangat berbahaya bagi keselamatan warga sekitar.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Menambang terlampau dekat dengan area sumur-sumur minyak kami juga bisa berpengaruh pada proses produksi yang cenderung bisa longsor dan sebagainya,” ujar Sigid Setiawan lewat keterangannya, Kamis 3 November 2022.

Selain itu, pihaknya akan menutup jalan perusahaan setelah dipakai untuk lalu-lintas pertambangan tanpa izin. Sigid khawatir keselamatan warga terancam akibat hilir-mudik truk tambang batu bara itu.

Dia juga memastikan Pertamina tidak memiliki kerja sama apa pun dengan penambang. “Bahwa PT Pertamina tidak ada kerja sama dalam bentuk apapun terhadap aktivitas penambangan tersebut. Kami sebenarnya sudah tahu sejak tanggal 8 Oktober lalu, bahwa jalan kami dipergunakan oleh pihak lain tanpa ijin,” kata Sigid Setiawan.

Untuk itu, Sigid berkoordinasi dengan pihak-pihak yang berwenang, termasuk melakukan pendekatan atas penggunaan jalan milik PT Pertamina. Ia sudah berkoordinasi dengan SKK Migas, Dinas ESDM Kalimantan Selatan, Polres Tabalong, serta Kodim 1008 Tabalong.

Menurut dia, Pertamina sudah melakukan pengawasan sejak awal dan langsung melakukan langkah-langkah persuasif ke pemangku wilayah desa dan warga setempat. “Kami tidak kemudian langsung bertindak, tetapi mengkaji, rapat internal, dan berkoordinasi dengan berbagai pihak. Akhirnya kami memutuskan jalan itu kami portal,” ucapnya.

Kabar terakhir yang ia terima ialah aktivitas pertambangan ilegal di area operasional Pertamina, itu sudah berhenti sejak Kamis, 3 November 2022.

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus