Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Profil Bandara Ewer di Asmat Papua yang Baru Diresmikan Jokowi

Profil Bandara Ewer di Asmat, Papua Selatan, yang memiliki landasan pacu (runway) sepanjang 1.650 meter dan lebar 30 meter.

6 Juli 2023 | 16.41 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Tangkapan layar Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan Terminal Bandara Ewer, di Kabupaten Asmat, Papua Selatan, Kamis 6 Juli 2023. ANTARA/Indra Arief

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Bandara Ewer di Asmat, Papua Selatan, resmi beroperasi pada hari ini, Kamis, 6 Juli 2023. Dalam acara peresmian tersebut, Presiden Joko Widodo atau Jokowi berharap Bandara Ewer dapat membuka konektivitas di kawasan Asmat.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Lantas, seperti apa profil Bandara Ewer itu sebenarnya?

Profil Bandara Ewer

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dilansir dari situs Direktorat Jenderal (Ditjen) Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan (Kemenhub), Bandara Ewer mempunyai landasan pacu (runway) sepanjang 1.650 meter dan lebar 30 meter. Jenis pesawat yang dapat melayani adalah ATR 72-600 untuk penumpang dan kargo. Selain itu, terdapat pula apron seluas 70x90 meter dan taxiway 86x15 meter. 

Bandara yang terletak di Bismam, Distrik Agats, Kabupaten Asmat tersebut melayani rute penerbangan pulang-pergi (PP) Kawur-Ewer, PP Merauke-Ewer, dan PP Timika-Ewer. Sedangkan maskapai yang beroperasi di Bandara Ewer (kode IATA: EWE), yaitu Wings Air, Smart Aviation, dan Trigana Aviation. 

Menurut Direktur Jenderal (Dirjen) Perhubungan Udara Kemenhub M. Kristi Endah Murni, Bandara Ewer Asmat menunjukkan tren pertumbuhan penumpang yang terus meningkat. Pada 2020, tercatat ada 12.185 penumpang dan naik menjadi 21.603 orang di tahun berikutnya. Selanjutnya, pada 2022, jumlah penumpang maskapai penerbangan di Ewer menyentuh 27.772 orang. 

“Dengan meningkatnya jumlah penumpang, maka pembangunan terminal penumpang transportasi udara baru di Bandara Ewer yang mencapai 488 meter persegi dirasa sangat tepat, agar memberi rasa nyaman dibandingkan dengan terminal penumpang yang lama seluas 120 meter persegi," kata Kris ketika meninjau kesiapan operasional di Papua Selatan pada Senin, 3 Juli 2023. 

Relokasi Warga di Sekitar Bandara Ewer

Menurut Direktorat Jenderal (Ditjen) Penyediaan Perumahan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), proses relokasi rumah warga di sekitar Bandara Ewer telah berlangsung sejak 20 September 2019. Program bedah rumah dan koordinasi dengan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Asmat disiapkan guna menangani masyarakat setempat yang terdampak pembangunan. 

Dirjen Penyediaan Perumahan Kementerian PUPR Khalawi Abdul Hamid menilai program pembangunan Bandara Ewer akan mendorong peningkatan ekonomi di daerah tersebut. Salah satu upaya Pemkab Asmat untuk mendukung pendirian fasilitas landasan pesawat terbang dengan merelokasi rumah warga yang terdampak perluasan mulai 2016 silam.

Selanjutnya: Dalam upaya itu, pemerintah membuat program ...

 

Dalam upaya itu, pemerintah membuat program BSPS (Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya) atau bedah rumah yang dapat dimanfaatkan untuk proses relokasi. Program BSPS juga dalam bentuk peningkatan kualitas rumah atau pembangunan rumah baru.

Lebih lanjut, penyaluran dana BSPS dilakukan melalui bank penyalur apabila semua proses administrasi dan verifikasi selesai dilakukan oleh Tim Pendamping Masyarakat (TPM). Dana yang diberikan dalam bentuk bahan bangunan dan juga melihat kesiapan masyarakat dalam pelaksanaan pembangunan. 

Sebagaimana Surat Keputusan (SK) Menteri PUPR No. 158/KPTS/M/2019 tentang Besaran Nilai dan Lokasi Bantuan BSPS Tahun Anggaran 2019, nominal BSPS dibagi menjadi dua kriteria, yaitu peningkatan kualitas rumah swadaya di daerah provinsi sebesar Rp17,5 juta, serta pembangunan baru rumah swadaya di wilayah pulau-pulau kecil dan pegunungan Provinsi Papua dan Papua Barat senilai Rp35 juta. 

“Tahun lalu (2018), kami sudah mengalokasikan BSPS sebanyak 1.000 rumah dan juga pembangunan sekitar 200 rumah khusus masyarakat Asmat," ujar Khalawi. 

Sementara itu, Bupati Asmat Elisa Kambu menyatakan siap mendorong pembangunan Bandara Ewer, termasuk relokasi atau pendirian rumah masyarakat yang terdampak. Pemkab Asmat disebut telah menyediakan tanah tidak begitu jauh dari Bandara Ewer untuk relokasi 200 rumah. 

“Kami harap, ke depannya pesawat ATR bisa mendarat di Bandara Ewer sehingga keselamatan penerbangan menjadi prioritas, Kami sudah menyiapkan lahan relokasi di Kampung Ewer yang tidak jauh dari lokasi Bandara Ewer," ujar Elisa. 

 

M JULNIS FIRMANSYAH | NIA HEPPY | MELYNDA DWI PUSPITA 

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus