Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Politikus Partai Gerindra, Fuad Bawazier resmi diangkat sebagai Komisaris Utama Mining Industry Indonesia atau MIND ID, Holding BUMN Industri Pertambangan Tanah Air. Penetapan jabatan baru Fuad ini berdasarkan hasil Rapat Umum Pemegang Saham atau RUPS Tahunan MIND ID pada Senin, 10 Juni 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“RUPS Tahunan menyetujui pengangkatan Fuad Bawazier sebagai komisaris utama,” kata kata Direktur Utama MIND ID Hendi Prio Santoso dikutip dalam situs resmi MIND ID pada Senin, 10 Juni 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
MIND ID adalah Holding BUMN Industri Pertambangan Indonesia yang beranggotakan PT Antam Tbk, PT Bukit Asam Tbk, PT Freeport Indonesia, PT Inalum, dan PT Timah Tbk.
Adapun pengangkatan Fuad sebagai Komisaris Utama berbarengan dengan penunjukan sejumlah dewan direksi baru MIND ID. Antara lain Wakil Dewan Pembina Partai Solidaritas Indonesia atau PSI, Grace Natalie sebagai komisaris, serta Pamitra Wineka sebagai komisaris independen MIND ID.
Lantas, bagaimana profil Fuad Bawazier yang baru diangkat menjadi komisaris utama MIND ID? Simak rangkuman informasi selengkapnya berikut ini.
Profil Fuad Bawazier
Fuad Bawazier adalah seorang ekonom dan politikus Indonesia yang lahir pada 22 Agustus 1949 di Tegal, Jawa Tengah. Dia merupakan lulusan Fakultas Ekonomi Universitas Gadjah Mada (UGM). Dia lalu melanjutkan studinya di William College sebelum mendapat gelar doktor dari University of Maryland, Amerika Serikat.
Melansir dari laman Persatuan Wredatama Republik Indonesia (PWRI), sejak remaja pria yang akrab disapa Fuad itu aktif mengikuti berbagai organisasi kemasyarakatan. Mulai dari Pelajar Islam Indonesia (PII), Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), Ketua Korps Alumni HMI (KAHMI), organisasi profesi Ikatan Akuntan Indonesia (IAI), Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI), YPI Al-Azhar Jakarta, Pengurus Masjid Nasional Al-Akbar Surabaya, serta Ketua Persahabatan Indonesia-Malaysia (Prima).
Karier profesional Fuad dimulai ketika dia menjadi asisten dosen di Fakultas Ekonomi UGM. Setelah itu, dedikasi dan komitmennya didunia politik dan ekonomi berhasil membawa Fuad ke Departemen Keuangan Indonesia. Dia lalu diamanatkan sebagai Direktur Jenderal Pajak.
Tak hanya itu, Fuad juga tercatat sebagai mantan Menteri Keuangan di Kabinet Pembangunan VII Orde Baru. Saat itu, dia menjadi Menteri Keuangan Indonesia ke-19 sekaligus yang terakhir di masa kepemimpinan Presiden Soeharto.
Setelah masa Orde Baru, Fuad bergabung dengan Partai Amanat Nasional (PAN). Bersama PAN, Fuad sempat menduduki sejumlah posisi di parlemen Indonesia. Antara lain sebagai Anggota MPR RI perwakilan PAN pada periode 1999-2004, dan Anggota DPR RI dari perwakilan PAN periode 2004-2009.
Sempat dicalonkan sebagai Ketua Umum PAN, Fuad lalu keluar dan membentuk partai baru yang bernama Partai Hanura. Memimpin Partai Hanura hingga 2014, setahun berselang Fuad memutuskan untuk bergabung dengan Partai Gerindra. Dia pun bertahan di partai bentukan Prabowo Subianto itu hingga sekarang.
Dalam pemilihan presiden atau Pilpres 2024, Fuad memiliki peran penting dalam kemenangan Prabowo sebagai Presiden Terpilih Indonesia periode 2024-2029. Dia merupakan Anggota Dewan Pakar Tim Kampanye Nasional atau TKN Prabowo-Gibran, di bawah arahan Ketua Dewan Pakar Burhanuddin Abdullah. Sementara di dunia bisnis, Fuad juga pernah bergabung dengan PT Mineral Industri Indonesia (Persero).
RADEN PUTRI