Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Senin, 28 Agustus 2023 Partai Hanura telah menggelar deklarasi dukungan Ganjar Pranowo, kandidat calon presiden atau capres dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP). Hal ini juga telah dikonfirmasi oleh DPP PDIP, Said Abdullah bahwa Partai Hanura sudah mantab akan mengikat kerja sama politik dengan PDIP.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ketua Umum Partai Hanura, Oesman Sapta Odang telah membuat keputusan untuk bergabung dengan koalisi bentukan PDIP. Menurut Said, hal itu disampaikan oleh pria yang akrab disebut Oso tersebut saat bertemu dengan Presiden Joko Widodo atau Jokowi di Medan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kepastian dukungan dari Partai Hanura yang disampaikan oleh Oso tersebut menambah jumlah pengusung Ganjar Pranowo sebagai Calon Presiden atau Capres 2024. Pihaknya juga meyakini bahwa dukungan tersebut akan semakin meningkatkan elektabilitas Ganjar.
Profil Partai Hati Nurani Rakyat (HANURA)
Pada awalnya, Partai Hanura didirikan berdasarkan gagasan seorang Jenderal TNI Purnawirawan Wiranto serta beberapa tokoh nasional lainnya. Gagasan tersebut kemudian dibahas dalam sebuah pertemuan yang diadakan di Jakarta pada 13 hingga 14 November 2006.
Beberapa pendiri Partai Hanura antara lain Jenderal TNI (Purn) Wiranto, Yus Usman Sumanegara, Fuad Bawazier, Tuti Alawiyah AS, Jenderal TNI (Purn) Fachrul Razi, Laksamana TNI (Purn) Bernard Kent Sondakh, Achmad Sutarmadi, Max Wullur, Azzam Sam Yasin, Jenderal TNI (Purn) Subagyo HS., Jenderal Pol (Purn) Chaeruddin Ismail, Samuel Koto, Letjend TNI (Purn) Suaidi Marasabessy.
Dalam Munas I dan II Partai Hanura, secara aklamasi Wiranto yang merupakan pendiri partai ini dikukuhkan sebagai Ketua Umum Partai Hanura selama dua periode hingga 2020 lalu. Kemudian pada 24 Januari 2020, partai ini resmi mengukuhkan susunan kepengurusan Dewan Pimpinan Pusat (DPP) yang disahkan oleh Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly.
Dalam SK tersebut diputuskan bahwa Oesman Sapta Odang sebagai Ketua Umum Partai Hanura sekaligus formatur tunggal penyusun DPP Partai Hanura pada saat itu. Hingga kini, Oesman yang akrab disapa Oso tersebut masih menjadi ketua partai koalisi PDIP ini.
Dilansir dari laman Fahum.umsu.ac.id, Partai Hanura mengalami perjalanan yang bervariasi dalam Pemilihan Umum (Pemilu) dari 2009 hingga 2019. Pada Pemilu 2009, partai ini berhasil memperoleh suara sebesar 3.922.870 (3,8 persen) yang mengantarkannya meraih 18 kursi. Kemudian, pada Pemilu 2014, Partai Hanura mencatatkan peningkatan suara menjadi 6.576.498 (5,26 persen) namun dengan penurunan kursi menjadi 16.
Sayangnya, pada Pemilu 2019, partai ini mengalami penurunan signifikan dalam perolehan suara, yaitu hanya 2.161.507 (1,54 persen) tanpa berhasil meraih kursi di DPR RI. Hal ini menunjukkan bahwa meskipun mengalami peningkatan suara dari Pemilu 2009 ke 2014, Partai Hanura mengalami kegagalan pada Pemilu 2019 dengan absennya kursi di parlemen.
Mengembangkan diri menjadi partai yang kuat dan jaringan yang luas agar bisa lolos verifikasi dari Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia sebagai partai politik serta lolos verifikasi KPU untuk menjadi peserta pemilu 2009 adalah agenda utama Hanura pada awal pendiriannya. Syukurnya semua agenda utama tersebut telah berhasil diraih oleh partai ini pada April dan Juli 2008.
Logo Partai Hanura
Logo Partai Hanura
Logo Partai Hanura terdiri dari empat warna yang memiliki makna dan simbolik tertentu. Warna-warna tersebut adalah putih, merah, coklat, dan hitam.
- Warna putih melambangkan kesucian dan terkait dengan hati nurani rakyat Indonesia.
- Warna merah melambangkan keberanian dalam menghadapi berbagai tantangan dalam perjuangan.
- Warna cokelat melambangkan kemandirian bangsa dalam meraih kesejahteraan rakyat melalui kearifan yang dimiliki.
- Warna hitam melambangkan keteguhan hati rakyat yang diiringi dengan ketegasan dalam mencapai cita-cita.
Pilihan Editor: Sekjen Hanura Bantah Dukung Ganjar karena Faktor Jokowi