Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ekonomi

Profil Ira Noviarti, Presiden Direktur Unilever yang Mengundurkan Diri

Profil Presiden Direktur PT Unilever Indonesia Tbk, Ira Noviarti yang resmi mengundurkan diri dari jabatannya.

30 Oktober 2023 | 22.02 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Direktur PT Unilever Indonesia Tbk, Ira Noviarti secara resmi telah mengundurkan diri dari jabatannya di perusahaan tersebut. Informasi ini dikonfirmasi langsung oleh Direktur dan Sekretaris Perusahaan Unilever Indonesia, Nurdiana Darus.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Sehubungan dengan alasan pribadi," kata Nurdiana, dikutip dari surat yang dikirim Unilever Indonesia ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK) tertanggal Kamis, 25 Oktober 2023.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ira Noviarti mengundurkan diri sebagai Presiden Direktur Unilever per 24 Oktober 2023. Namun, pengunduran diri Ira akan berlaku efektif setelah mendapatkan persetujuan dari Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Unilever Indonesia selanjutnya.

"Pemegang saham utama Perseroan berencana untuk mengusulkan Benjie Yap sebagai Presiden Direktur Perseroan yang baru untuk disetujui oleh RUPS yang sama," kata Nurdiana.

Menurut Nurdiana, pengunduran diri Ira Noviarti tidak berdampak yang signifikan pada operasional, aspek hukum, situasi keuangan, atau kelangsungan usaha perusahaan yang sahamnya terdaftar dengan kode UNVR.

Dalam pernyataan tertulis yang dikeluarkan Unilever Indonesia menyatakan bahwa posisi baru Ira selanjutnya akan diumumkan pada waktu yang akan ditentukan. "Dan suksesornya akan diusulkan pada Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) Perseroan berikutnya," dikutip dari siaran pers yang diunggah pada situs perseroan, Kamis, 25 Oktober 2023.

Profil Ira Noviarti

Ira Noviarti adalah seorang warga negara Indonesia yang lahir dan tinggal di Jakarta. Ia diangkat sebagai Direktur Utama Unilever oleh Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa pada tanggal 25 November 2020, yang efektif mulai tanggal 1 Desember 2020. Ira lulus dari jurusan Akuntasi Keuangan di Universitas Indonesia pada tahun 1995.

Pada tahun 2019, tepat di usia 52 tahun, ia mengikuti Senior Executive Leadership Program di Harvard Business School. Sosok Ira dikenal sebagai seorang wanita dengan karier yang sangat sukses. Hal itu terbukti dari karirnya yang sangat cemerlang.

Ia memulai karirnya di Unilever pada tahun 1995. Sebelum menjabat sebagai Presiden Direktur Unilever Indonesia, ia telah menduduki sejumlah posisi senior tidak hanya di Unilever Indonesia tetapi juga di berbagai posisi di seluruh wilayah Asia Tenggara.

Selanjutnya: Perjalanan karir Ira Noviarti

Ira Noviarti memulai karirnya di Unilever dengan mengikuti Program Management Trainee di Divisi Marketing Unilever pada periode 1995 hingga 2001. Setelah itu, ia melanjutkan karirnya sebagai Marketing Director Ice Cream UNVR dari tahun 2001 hingga 2006.

Selanjutnya, Ira memegang posisi Marketing Director Skin Care dan berhasil menyumbang banyak keuntungan untuk Unilever. Jabatan ini diembannya dari tahun 2006 hingga 2010. Karir Ira semakin bersinar di Unilever dan berhasil mencapai posisi Vice President Ice Cream, Media, dan Consumer Insight dari tahun 2010 hingga 2015.

Selanjutnya pada tahun 2015 hingga 2017, Ira menduduki jabatan Managing Director Unilever Foods Solutions di Asia Tenggara. Kemudian, dari tahun 2017 hingga 2020, Ira Noviarti dipilih sebagai Vice President of Beauty & Personal Care.

Perjalanan karir Ira Novianti mencapai puncaknya saat dirinya diangkat sebagai Presiden Direktur Unilever melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa pada 25 November 2020. Jabatan Ira berakhir pada tahun 2023 karena mengundurkan diri.

Selain karirnya di Unilever, Ira juga pernah menjabat sebagai Chair B20 Indonesia Women in Business Action Council, serta menjadi anggota Dewan dan Penasihat BritCham Indonesia dan Ketua MMA Indonesia.

Di bawah kepemimpinannya, Unilever berhasil menggali potensi pertumbuhan jangka panjang. Dalam perannya memimpin perusahaan, Ira berhasil melaksanakan lima prioritas strategis untuk mengatasi berbagai tantangan dan mempertahankan posisi terdepan di pasar.

Lima prioritas strategis ini mencakup penguatan dan eksploitasi potensi penuh dari merek-merek utama, ekspansi dan beragamnya portofolio hingga segmen premium dan value, serta membangun keunggulan pelaksanaan (execution powerhouse) untuk mempertahankan kepemimpinan di channel utama.  Selain itu, ia juga dengan menerapkan pendekatan berbasis teknologi ("e-everything") di semua lini bisnis dan tetap berada di garis depan dalam agenda keberlanjutan.

RIZKI DEWI AYU

 

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus