Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - PT Freeport Indonesia menyabet penghargaan Search and Rescue (SAR) Award dari Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas). Freeport menjadi satu-satunya perusahaan yang mendapat penghargaan ini. Hal ini berkat dukungan Freeport terhadap upaya penyelenggaraan operasi pencarian dan pertolongan di Indonesia.
“Penghargaan SAR Award adalah bentuk apresiasi dan rekognisi terhadap upaya dan kesiapsiagaan tim Emergency Preparedness and Response (EP&R) PTFI dalam menghadapi dan menanggulangi insiden darurat,” kata Vice President of Mining and Safety PT Freeport Indonesia Eman Widijanto melalui keterangan tertulis yang diiterima Tempo, Jumat, 17 Februari 2023.
Eman pun mengatakan penghargaan tersebut turut mengukuhkan komitmen Freeport dalam terhadap dukungan dan bantuan pada bencana maupun kondisi darudat di luar wilayah kerja Freeport.
Menurut Eman, sebagai perusahaan tambang yang beroperasi di wilayah dengan kondisi alam yang ekstrem, Freeport memiliki sistem, teknologi, dan sumber daya manusia yang mendukung pengelolaan tanggap darurat dan praktik manajemen risiko yang siap menghadapi operasi kegawatdaruratan. Apalagi, Freeport juga mengelola salah satu tambang bawah tanah terbesar di dunia yang memiliki karakter berbeda dengan tambang terbuka pada umumnya.
Adapun penghargaan untuk Freeport ini diserahkan pada Kamis, 16 Februari 2023 di Jakarta dalam acara Rapat Kerja Basarnass dan Forum Koordinasi Potensi Pencarian dan Pertolongan (FKP3) Nasional 2023.
Sestama Basarnas Abdul Haris Achadi pun menyampaikan bahwa penyelenggaraan pencarian dan pertolongan dalam situasi bencana tidak dapat berjalan sendiri. Butuh kerja sama antar pemangku kepentingan, seperti instansi pemerintah, lembaga usaha, akademisi, media dan komunitas.
“Sebagai salah satu lembaga usaha yang memiliki rekam jejak operasi pertolongan yang cepat tanggap, keberadaan tim EP&R PT Freeport Indonesia telah membantu Basarnas dalam quick response yang lebih baik,” kata Abdul Haris.
Turut hadir dalam acara, Presiden Joko Widodo alias Jokowi juga menekankan bahwa penmanfaatan teknologi dan keterlibatan berbagai pihak menjadi sejumlah hal penting dalam memproses pencaria dan pertolongan korban bencana.
“Pemanfaatan teknologi dapat membantu tim mempercepat proses evakuasi dan menjangkau area sulit. Sedangkan edukasi terhadap masyarakat di daerah rawan bencana dapat memastikan mereka memahami langkah pertolongan awal saat bencana terjadi,” kata Jokowi.
Pilihan Editor: Singapura, Cina dan Malaysia Dominasi Porsi Investasi Asing di Kalimantan Timur
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini