Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, JAKARTA - Perusahaan energi terintegrasi, PT Medco Energy Internasional Tbk berencana mengakuisisi perusahaan eksplorasi dan produksi hulu minyak dan gas asal Inggris, Ophir Energy. Lewat anak perusahaannya, Medco Energi Globe, mereka berencana membeli secara tunai atas seluruh saham milik Ophir yang tercatat di Bursa Efek London.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Dari keterangan Medco di keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia, saat ini kedua perusahaan masih dalam tahap pembahasan awal. Medco diberi waktu hingga 28 Januari 2018 pukul 17.00 waktu London untuk memastikan tawaran tersebut.
"Belum terdapat nilai tawaran yang diajukan, jumlah dana yang disediakan, jumlah Efek yang akan dibeli, dan belum dapat diketahui hubungan antar pihak-pihak yang bertransaksi," ujar Direktur Medco Energi Anthony R Mathias, seperti yang dikutip di Koran Tempo edisi Kamis 3 Januari 2019.
Ini bukan kali pertama Medco mengakuisisi perusahaan energi multinasional. Dua tahun lalu, perusahaan milik Arifin Panigoro itu mengakuisisi ConocoPhillips Indonesia dan ConocoPhillips Singapore Operations. Di bidang pengolahan air dan pembangkit listrik, pada Oktober lalu Medco bersama dengan Grup Salim mengakuisisi 60 persen saham perusahaan asal Singapura, Hyflux.
Ophir Energy telah mengkonfirmasi adanya ketertarikan ini dalam laman web resmi mereka. "Pengumuman lebih lanjut akan dilakukan saat dan apabila memang diperlukan," kata mereka.
Direktur Eksekutif ReforMiner Institute Komaidi Notonegoro mengatakan jika Medco merealisasikan akuisisi ini, maka akan sangat berpengaruh pada produksi minyak dan gas mereka. Saat ini produksi migas Medco ada di kisaran 85 ribu barel per hari/barel oil equivalent per day (BOEPD). Sedangkan Ophir ada di kisaran 25 ribu barel per hari.
Bila digabungkan, produksi Medco bisa mencapai 110 barel per hari. "Ini membuat produksi mereka ada di sepuluh besar perusahaan swasta di Asia Tenggara, jadi ini sangat signifikan," kata Komaidi. Produksi ini akan melebihi produksi British Petroleum dan Hess, serta ada sedikit di bawah Repsol dan Total.
Meski begitu, Komaidi juga mengingatkan pentingnya uji kelayakan (due dilligence) terhadap Ophir sebelum memutuskan akuisisi. Ia menilai Ophir dikenal sebagai perusahaan dengan produksi migas tingkat menengah. Namun dalam perjalanannya, Ophir selalu dapat bertahan di tengah bergejolaknya harga minyak dunia.
Komaidi mengatakan PT Medco Energy juga harus mempertimbangkan proyeksi bisnis di hulu maupun hilir milik Ophir, dan mempertimbangkan valuasi Ophir dalam beberapa tahun ke depan. "Akuisisi ini harus sesuai dengan target ekspansi mereka sendiri," kata dia.
Direktur Penelitian Wood Mackenzie Angus Rodger, dalam rilisnya mengatakan Medco akan meningkatan menguatkan jejak mereka di ranah regional jika berhasil mengakuisisi Ophir. Selain itu, langkah ini juga akan membuka jalan menuju lokasi hulu strategis yang berada di lepas pantai Meksiko. "Ophir baru-baru ini sudah mengamankan partisipasi mereka di tiga blok di sana," kata Rodger.