Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Puluhan Jet Pribadi Orang Kaya Arab Saudi Terlantar di Bandara

Pemberantasan korupsi di Arab Saudi membuat pesawat jet pribadi milik orang kaya terlantar.

10 Januari 2019 | 12.47 WIB

Pesawat jet bisnis Bombardier Global 7000 yang dipamerkan dalam konferensi dan pameran Aviation Business Association Nasional di Bandara Eksekutif Henderson, Nevada, 8 Oktober 2017.  REUTERS/David Becker
Perbesar
Pesawat jet bisnis Bombardier Global 7000 yang dipamerkan dalam konferensi dan pameran Aviation Business Association Nasional di Bandara Eksekutif Henderson, Nevada, 8 Oktober 2017. REUTERS/David Becker

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Pemberantasan korupsi di Arab Saudi telah benar-benar memukul industri jet pribadi negara kerajaan tersebut. Sumber Reuters menginformasikan bahwa puluhan pesawat bernilai ratusan juta dolar Amerika Serikat (AS) yang dimiliki oleh perorangan dan perusahaan charter terdampar di bandara di seluruh negara, termasuk Riyadh dan Jeddah.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Beberapa di antaranya telah diserahkan kepada negara setelah tindakan pemberantasan dilancarkan pada akhir 2017 yang berujung pada penahanan puluhan pangeran, pengusaha dan pejabat pemerintah, termasuk yang memiliki hubungan dengan keluarga kerajaan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Pesawat jet lainnya milik warga Saudi yang menghadapi larangan bepergian atau enggan menerbangkan pesawat. Mereka khawatir dinilai mempertontonkan kekayaan yang dinilai sebagai cemoohan terhadap kampanye antikorupsi pemerintah.

Kantor media pemerintah Arab Saudi belum memberi tanggapan untuk mengomentari dampak dari tindak antikorupsi terhadap industri jet pribadi. Dampak kampanye antikorupsi pada komunitas bisnis dan perusahaan swasta, yang telah terbebani pelemahan harga minyak dan kepercayaan konsumen, juga menghancurkan kepercayaan investor. Hal ini berkontribusi terhadap rasa ketidakpastian seputar kebijakan Putra Mahkota Mohammed bin Salman.

Pesawat yang telantar, yang disebut-sebut diperkirakan mencapai sekitar 70 unit, di antaranya adalah Bombardier dan jet Gulfstream. Ada juga pesawat Airbus dan Boeing berukuran lebih besar yang lebih sering dikaitkan dengan maskapai komersial tetapi kerap digunakan di Timur Tengah sebagai jet pribadi.

Satu pesawat Boeing 737 MAX atau Airbus A320neo dapat menelan biaya hingga US$ 130 juta. Namun biaya pesawat tergantung pada teknologi dan fasilitas, termasuk kamar tidur pribadi, ruang pertemuan dan bahkan peralatan olahraga.

Chief Commercial Officer VistaJet Ian Moore membandingkannya dengan situasi di China. Penumpasan antikorupsi di Cina juga telah melemahkan pasar jet pribadi. "Tidak terlalu bagus secara politis saat ini, terutama memiliki pesawat sendiri," katanya kepada Reuters.

BISNIS

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus