Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menargetkan penataan akses kawasan Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) Borobudur selesai pada tahun ini.
Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian PUPR Hedy Rahadian mengatakan untuk penataan kawasan seperti trotoar, jembatan, pedestrian, memperhatikan aspek estetika, karena berada di kawasan heritage Candi Borobudur. Selain itu, penataan tersebut harus mendapatkan semacam persetujuan dari Unesco.
"Tetapi pada prinsipnya paket pekerjaan tadi targetnya selesai tahun ini," ujar Hedy Rahadian dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Sabtu 13 Maret 2021.
Menurut Hedy, dukungan infrastruktur non-tol dilakukan dengan meningkatkan kualitas jaringan jalan menuju standar, termasuk penataan akses untuk koridor utama Candi Borobudur, baik dari arah Yogyakarta, Semarang, maupun Kulon Progo.
Dalam mendukung peningkatan konektivitas DPSP Borobudur, pelaksanaan pekerjaan dilakukan melalui pelebaran jalan, rekonstruksi jalan, pemeliharaan rutin, rehabilitasi trotoar dan drainase serta pembangunan jembatan.
Pada Tahun Anggaran 2020 Kementerian PUPR melalui Balai Besar Pelaksana Jalan Nasional (BBPJN) Jateng-DIY, Ditjen Bina Marga menyelesaikan 4 paket pekerjaan penanganan jalan dan jembatan sepanjang 35,40 mm dengan nilai kontrak Rp178,8 miliar.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Empat paket pekerjaan telah diserah terima yakni preservasi Jalan Pringsurat - Secang - Keprekan sepanjang 8,50 km dan jembatan sepanjang 154,7 meter, preservasi Jalan Keprekan - Muntilan - Salam sepanjang 8,59 km dan jembatan 14 meter, preservasi Jalan Yogyakarta-Tempel-Pakem-Prambanan sepanjang 2,4 km dan jembatan sepanjang 87,9 meter serta pelebaran Jalan Sentolo - Nanggulan – Dekso sepanjang 15,6 km.
Peningkatan jaringan jalan DPSP Borobudur dilanjutkan pada Tahun Anggaran 2021 dengan anggaran sebesar Rp127 miliar digunakan untuk rehabilitasi Jalan DPSP Borobudur sepanjang 24,4 km, preservasi Jalan Keprekan Borobudur sepanjang 12,8 km, dan melanjutkan pembangunan Jembatan Kali Progo sepanjang 160 meter.
Selain non tol, Kementerian PUPR tengah menyiapkan jaringan Jalan Tol Yogyakarta-Bawen sepanjang 75,82 km.
"Saat ini sudah PPJT (Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol) dan ada exit di Palbapang yang nanti akan bisa mempermudah wisatawan menuju Borobudur," kata Hedy Rahadian.
Kementerian PUPR juga mendapat tugas tambahan untuk menangani jaringan jalan di kawasan Badan Otorita Borobudur di sekitar Pasar Pono. Namun penanganannya baru dapat dilaksanakan dengan memperhatikan tiga hal yakni ada instruksi Menteri PUPR, diusulkan lewat Program Pemulihan Ekonomi Nasional, dan kelengkapan dokumen-dokumen kelayakan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini