Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - PT Pupuk Kalimantan Timur atau Pupuk Kaltim akan membangun pabrik urea, amoniak, dan metanol di Teluk Bintuni, Papua Barat, pada tahun ini. Pembangunan pabrik tersebut tersebut dilakukan sebagai perluasan usaha Pupuk Kaltim yang saat ini beroperasi di Bontang, Kalimantan Timur.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Ini demi pemerataan ekonomi. Tidak mudah, tapi demi Indonesia lebih baik," kata Rahmad Pribadi, Direktur Utama Pupuk Kaltim saat ramah tamah dengan media dan seniman di Kafe Hotel Grand Equator, Bontang, Kalimantan Timur, Senin, 6 Juni 2022, dalam keterangan tertulis.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Saat ini, Pupuk Kaltim menempati lahan seluas 443 hektare di Kota Bontang, Kalimantan Timur. Fasilitas produksinya terdiri dari 5 pabrik Amoniak, 5 pabrik Urea, 3 pabrik NPK Blending, 2 pabrik NPK Fusion, dan 1 pabrik boiler batu bara.
Selain itu, Pupuk Kaltim memiliki unit pengantongan, serta unit pergudangan dengan total kapasitas produksi pupuk urea sebesar 3,43 juta ton per tahun, amoniak sebesar 2,74 juta ton per tahun, dan NPK sebesar 350 ribu ton per tahun.
Sebelumnya, Rahmad mengatakan perusahaannya menyiapkan investasi sekitar US$ 2,5 miliar atau sekitar Rp 36,25 triliun (asumsi kurs Rp 14.500 per dolar AS) dalam lima tahun ke depan untuk membangun pabrik di Teluk Bintuni, Papua Barat dan Bontang, Kalimantan Timur.
"US$ 2 miliar (atau Rp 29 triliun) untuk proyek di Bintuni, yaitu pabrik urea, amoniak, dan metanol. Sisanya untuk proyek di Bontang, seperti pembangunan pabrik NPK baru, pabrik soda ash, dan lainnya US$ 500 juta," katanya.
Pupuk Kaltim menargetkan konstruksi pabrik baru di Teluk Bintuni bisa dilakukan pada 2022 atau 2023. Untuk itu, perseroan akan melakukan banyak persiapan di 2022, misalnya persiapan lahan dan lainnya.
"Kita bisa mencontoh Bontang sekarang. Dengan pembangunan di Papua Barat nanti, diharapkan pembangunan di sana bisa membuat Indonesia lebih baik,“ kata Rahmad lebih lanjut tentang rencana pengembangan pabrik Pupuk Kaltim tersebut.
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.