Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Bisnis

Pupuk Kaltim Siapkan Rp 36,25 T untuk Bangun Pabrik di Bintuni dan Bontang

PT Pupuk Kalimantan Timur menyiapkan investasi sekitar US$ 2,5 miliar atau sekitar Rp 36,25 triliun untuk membangun pabrik di Bintuni dan Bontang.

22 Maret 2021 | 11.19 WIB

Pekerja melintas di area Pabrik V Pupuk Kaltim yang mulai beroperasi di Bontang, Kalimantan Timur, 19 November 2015. Menurut Jokowi, kebutuhan pupuk akan terus meningkat sejalan dengan program perluasan atau ekstensifikasi lahan pangan. ANTARA/Wahyu Putro
material-symbols:fullscreenPerbesar
Pekerja melintas di area Pabrik V Pupuk Kaltim yang mulai beroperasi di Bontang, Kalimantan Timur, 19 November 2015. Menurut Jokowi, kebutuhan pupuk akan terus meningkat sejalan dengan program perluasan atau ekstensifikasi lahan pangan. ANTARA/Wahyu Putro

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TTMPO.CO, Jakarta - PT Pupuk Kalimantan Timur atau Pupuk Kaltim menyiapkan investasi sekitar US$ 2,5 miliar atau sekitar Rp 36,25 triliun (kurs Rp 14.500) dalam lima tahun ke depan untuk membangun pabrik di Teluk Bintuni, Papua Barat dan Bontang, Kalimantan Timur.

"US$ 2 miliar (atau Rp 29 triliun) untuk proyek di Bintuni, yaitu pabrik urea, ammonia, dan methanol, sisanya untuk proyek di Bontang, seperti pembangunan pabrik NPK baru, pabrik soda ash, dan lainnya US$ 500 juta," ujar Direktur Utama Pupuk Kaltim Rahmad Pribadi, Ahad, 21 Maret 2021.

Rahmad mengatakan proyek industri baru di Bintuni saat ini masih berada pada tahap yang sangat awal. Perseroan masih terus berkomunikasi intensif dengan produsen gas dan kementerian terkait.

"Beberapa hal pokok sudah disepakati tapi detailnya sedang kami terus dalami," ujar Rahmad.

Berdasarkan linimasa, ia berharap konstruksi bisa dilakukan pada 2023. Untuk itu, perseroan akan melakukan banyak persiapan di 2022, misalnya persiapan lahan dan lainnya. Kalau terlaksana, ia berharap pabrik urea, ammonia, dan methanol itu mulai beroperasi pada 202.

"Jadi 5 tahun dari sekarang insya Allah kita akan memiliki suatu operasi yang cukup signifikan di Bintuni. Bintuni ini kalau dari sisi besar gas yang kita akan olah kira-kira separuh yang kita olah di Bontang. Cukup signifikan besar," kata Rahmad.

Terkait mitra dalam proyek di Bintuni, Rahmad berujar perseroan masih menimbang-nimbang. Untuk pabrik ammonia dan urea, ia memperkirakan perseroan bisa mengerjakanya sendiri. Sementara untuk pabrik methanol berpeluang untuk mengajak mitra.

"Kalau methanol kami masih timbang-timbang. Kami akan ajak partner atau kerjakan sendiri. Sambil kami memastikan banyak hal, kami juga melihat kemungkinan-kemungkinan skema yang paling baik," tutur Rahmad.

Di samping proyek di Bintuni, Rahmad mengatakan dalam lima tahun ke depan perseroan juga memiliki sejumlah proyek di Bontang. Proyek itu misalnya membangun pabrik soda ash, menyelesaikan pabrik ammonium nitrat, serta melakukan revamping dan membuat pabrik oleo chemical. Proyek-proyek itu diperkirakan bakal menelan biaya US$ 500 juta.

"Tahun ini, target belanja modal kami sebesar Rp 250 miliar karena program besar itu tahun ini masih di awal," tutur Direktur Utama Pupuk Kaltim tersebut.

CAESAR AKBAR

Baca juga:
Masuki Musim Tanam, Pupuk Kaltim Pastikan 210.494 Ton Stok Pupuk Subsidi Aman

 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus