Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Ramai-ramai belajar salaman

Dr. lilian glass, ahli patologi dan komunikasi memberikan seminar di hadapan pengusaha, artis dan anak-anak tunarungu ttg bagaimana cara berkomunikasi. tema utamanya, penanaman rasa percaya diri.

7 Desember 1991 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dr. Lilian Glass menyebarkan ilmu menghadapi partner bisnis, penyanyi menghadapi penonton, atau siapa saja dalam berkomunikasi. PERNAH nonton Dustin Hoffman berperan sebagai perempuan dalam film Tootsie? Ingat akting Melanie Griffith yang cemerlang dalam The Working Girl? Atau Anda penggemar suara Julio Iglesias dan suara serak basah Sean Connery? Mereka semua adalah sebagian dari puluhan murid Dr. Lilian Glass, seorang ahli patologi dan komunikasi. Buat Anda yang mempunyai kesulitan berkomunikasi, risih di pesta, tak tahu cara menghadapi atasan yang semena-mena atau ingin menyampaikan kritik tanpa harus menyakiti orang, Dr. Lilian Glass punya jawabannya. Selama tiga hari berturut-turut di Gedung Sampoerna Executive Resource Centre (SERC), wanita yang biasa dijuluki The First Lady of Speech ini memberikan seminar di hadapan pengusaha, artis dan anak-anak tunarungu. Ia dengan lincah dan gaya yang unik mengajar peserta berdiri, bersalaman, 'ngobrol', olah vokal "ka-ga-ha". "Dalam transaksi bisnis, janganlah melihat mata lawan kita secara intens. Pandanglah mukanya saja," katanya. Glass juga mengajarkan cara bereaksi ketika partner bisnis mengatakan sesuatu yang tak kita sukai. "Tak perlu emosional. Ambil napas perlahan dan hembuskan ..." petuah Glass di hadapan hadirin, antaranya, humas RCTI Zsa Zsa Yusharyahya, penyiar TVRI Tiya Diran, Tuning Sukobagyo, disainer Dhanny Dahlan Purba, Direktris John Robert Powers, Mien Uno dan puluhan manajer, yang membayar US$ 225 untuk seminar ini. Doktor lulusan University of California itu memberikan tips enam cara untuk berkomunikasi, yang selintas begitu remehtemeh. Misalnya, cara bersalaman dalam transaksi bisnis, meyakinkan orang ketika berargumentasi, atau bagaimana mengemukakan persoalan yang tak menyakitkan orang, tanpa harus berbohong. "Kegagalan berkomunikasi rata-rata disebabkan karena problem psikologis. Dan keangkuhan orang lebih sering disebabkan karena ia tak percaya diri," katanya di muka sekitar 100 peserta seminarnya Rabu pekan silam." Penanaman rasa percaya diri inilah yang agaknya menjadi tema utama ketiga seminar yang diselenggarakan oleh Ventura Perdana Utama, Visit Indonesia Journal dan SERC ini. Rasa tidak percaya diri, percaya atau tidak, juga bisa saja hinggap ke tubuh orang-orang terkenal. Khusus untuk artis-artis Indonesia yang mengidap penyakit aneh itu, Glass punya resep. "Jangan merasa seperti ada kurungan di sekeliling tubuh kita. Bergeraklah dengan rasa bebas dan kirimkan rasa antusiasme, karena Anda bukan hanya penyanyi tapi juga entertainer," kata Glass di depan para penyanyi, antaranya, Tika Bisono, Harry Mukti, Oddie Agam, Tantowi Yahya dan Abadi Soesman. Sebenarnya tak banyak hal baru yang diajarkan Glass. Sehingga Mien Uno berkomentar "tak ada yang baru darinya." Tapi banyak peserta, yang mengaku ajaran Glass bermanfaat. "Dalam pekerjaan, seringkali transaksi bisnis bisa tercapai karena cara kita membawakan menarik hati," kata Dhanny Dahlan Purba. Sementara Tantowi Yahya, pembawa acara Gita Remaja mengatakan 70 persen yang dikatakan Glass benar. "Orang Indonesia memang masih punya masalah dengan rasa percaya diri." Selain mengajar orang-orang terkenal, Glass juga punya keahlian berkomunikasi dengan kaum tunarungu. Glass memang berhasil 'melahirkan' ratusan orang tunarungu yang cukup pandai berkomunikasi dengan suara. Salah satunya adalah Marlee Matlin, aktris tunarungu pemenang piala Oscar dalam film Children of a Lesser God yang di bawah asuhannya berhasil berbicara beberapa kalimat. Leila S. Chudori

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus