Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
SATU per satu kawasan multifungsi muncul di Jakarta. Semuanya menawarkan konsep one stop living, tempat semua aktivitas kehidupan dipusatkan di satu kawasan. Maraknya pembangunan itu membuat denyut dunia properti yang pernah terhenti akibat krisis ekonomi bergetar tambah kuat. Tak sekadar menegakkan satu-dua pencakar langit, tapi sekaligus membangun sejumlah superblok baru. Dari kantong para naga properti, triliunan rupiah digelontorkan.
Kemang Village
Duet ayah-anak Mochtar Riady dan James Riady kian menjulang. Bermula dari dunia perbankan, imperium bisnis di bawah bendera Grup Lippo ini punya proyek properti segudang, bahkan hingga ke luar negeri. Salah satunya membangun Kemang Village, superblok di kawasan Jakarta Selatan. Pundi-pundi ayah-anak ini sungguh gemuk dan padat. Tahun lalu, Mochtar Riady ditaksir memiliki kekayaan US$ 650 juta (Rp 5,8 triliun), sedangkan sang anak US$ 350 juta. Total aset Grup Lippo hingga dua tahun lalu Rp 28,56 triliun.
Investasi: US$ 880 juta (Rp 7,9 triliun) Lahan: 12 hektare Luas bangunan: 650 ribu meter persegi
Harga: Rp 8 00 juta – Rp 2,5 miliar per unit
Proyek lain: Paragon City (Puri Kembangan), Lippo Karawaci, Lippo Cikarang
Podomoro City
Di bawah kendali Trihatma K. Haliman, Grup Agung Podomoro menjadi naga properti paling puncak. Kapitalisasi asetnya Rp 15 triliun lebih. Trihatma, yang sebelum krisis kurang diperhitungkan, kini masuk jajaran orang tajir. Majalah Forbes tahun lalu menyebutnya sebagai orang ke-8 terkaya di Indonesia dengan pundi-pundi US$ 900 juta—tak jauh dari prediksi PT Actual Data Niaga yang menilainya US$ 850 juta.
Investasi: Rp 4 triliun Lahan: 21 hektare
Apartemen Mediterania Garden I 4 tower (2.700 unit, tingkat hunian 90 persen)
Apartemen Mediterania Garden II 6 tower (3.078 unit, konstruksi 70 persen)
Perkantoran: 2 tower (2.500 unit) Ruko: 120 unit Mal: 175 ribu meter persegi
Proyek lain: superblok CBD Pluit
Gandaria City
Di jagat properti Indonesia, Grup Pakuwon Jati satu-satunya perusahaan dari luar Jakarta yang sukses menclok menjadi naga properti papan atas Tanah Air. Dijalankan oleh pasangan suami-istri Alexander dan Melinda Tedja, kelompok usaha asal Surabaya ini berkibar membangun Tunjungan Plaza I –IV di Surabaya. Kekayaan Alexander dua tahun lalu diprediksi US$ 450 juta.
Investasi: Rp 2,1 triliun Lahan: 8,5 hektare Luas bangunan: 491 meter persegi
Mal Gandaria Mainstreet
Tahap I: 145 ribu meter persegi Tahap II: 45 ribu meter persegi 325 toko (tenant)
Gandaria 8
Perkantoran 32 lantai Luas: 64 ribu meter persegi Harga: Rp 10,3 juta – 17,7 juta per meter persegi
Apartemen Gandaria Heights Lahan: 2 hektare Tower A: 32 lantai Tower B: 34 lantai Total: 600 unit Harga: Rp 500 juta – Rp 1,3 miliar per unit
Hotel Novotel 300 kamar (masih negosiasi) Proyek lain: superblok Kota Kasablanka
Grand Indonesia
Dari industri rokok, kelompok Grup Djarum kini meramaikan pertarungan bisnis properti. Lewat PT Cipta Karya Bumi Indah, Djarum menggeber proyek superblok di Grand Indonesia, di lahan bekas Hotel Indonesia dan Hotel Wisata berada. Gemuknya bisnis Djarum tecermin dari total asetnya tahun lalu sebesar Rp 15,6 triliun. Kantong duet kakak-adik pemilik Djarum, Michael Bambang Hartono dan Robert Budi Hartono, diperkirakan US$ 600 juta dan US$ 550 juta.
>Investasi: Rp 2,3 triliun Lahan: 7 hektare
Hotel Indonesia Kempinski 270 kamar Luas 30 ribu meter persegi
Kempinski Residences 55 lantai 189 unit apartemen dan 11 penthouse
Perkantoran 57 lantai, 72 ribu meter persegi Mal
- Dua menara delapan lantai, Luas 150 ribu meter persegi (disewa Seibu 33 ribu meter persegi)
- Bioskop 11 layar
Proyek lain: WTC Mangga Dua, Margo City Square
Rasuna Epicentrum
Ini proyek prestisius yang tengah digarap PT Bakrieland Development Tbk., anak perusahaan Grup Bakrie. Cita-cita besar ini direncanakan sejak 1990-an, tapi mangkrak dihantam badai krisis ekonomi. Grup Bakrie limbung dibelit utang. Tapi imperium yang dirintis Achmad Bakrie—ayah Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat Aburizal Bakrie—ini bangkit. Menurut majalah Forbes Oktober 2006, kekayaan keluarga Bakrie menembus US$ 1,2 miliar. Proyek ini kelak menyatu dengan produk sebelumnya: Apartemen Taman Rasuna, Aston Rasuna Residence, Pasar Festival, dan Klub Rasuna.
Lahan: 54,7 hektare Investasi: Rp 3,5 triliun (hingga tahap satu)
Bakrie Tower
- 48 lantai (Total 60 ribu meter persegi, sudah terjual empat perlimanya)
- Harga: Rp 14-16 juta per meter persegi
Epicentrum Walk
- Pusat retail 25,6 ribu meter persegi
- Perkantoran srata-title tiga lantai seluas 13 ribu meter persegi (190 unit)
- Harga sewa retail Rp 200-350 ribu per meter persegi per bulan
Concert Hall Menyatu dengan perkantoran 20 lantai seluas 24,4 ribu meter persegi
Kondominium The Grove Dua tower 440 unit (sudah terjual 55 persen) Harga Rp 800 juta – 3 miliar per unit
Proyek lain: Bogor Nirwana Residence, Legian Nirwana Resort
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo