Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Bisnis

Rampungkan Investasi Mangkrak di Kampung Miliarder, Bahlil: Pakai Sarung, Minum Kopi

Kepala BKPM Bahlil Lahadalia mengungkapkan caranya merampungkan investasi mangkrak di kampung miliarder, Tuban, Jawa Timur.

25 Maret 2021 | 09.05 WIB

Sebuah video yang memperlihatkan warga Desa Sumurgeneng, Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban, Jawa Timur, menerima mobil baru langsung dari showroom di Surabaya, Jawa Timur, mendadak berkembang luas dan viral, Selasa, 16 Februari 2021. (Sumber: IG @ndorobeii)
Perbesar
Sebuah video yang memperlihatkan warga Desa Sumurgeneng, Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban, Jawa Timur, menerima mobil baru langsung dari showroom di Surabaya, Jawa Timur, mendadak berkembang luas dan viral, Selasa, 16 Februari 2021. (Sumber: IG @ndorobeii)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengungkapkan caranya merampungkan investasi mangkrak di kampung miliarder, Tuban, Jawa Timur. Investasi senilai Rp 211,9 triliun itu disepakati PT Pertamina (Persero) dan perusahaan asal Rusia, Rosneft, melalui perusahaan patungan atau joint venture.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

“Terpaksa saya datangi dengan cara HIPMI. Saya datangi Tuban, pakai sarung, minum kopi, tidak pakai protokol. Kita selesaikan. Makanya ada desa miliuner itu, itu akibat dari bayar tanah,” ujar Bahlil dalam keterangan tertulis, Rabu petang, 24 Maret 2021.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bahlil mengatakan investasi ini sempat mangkrak selama empat tahun. Hambatan investasi terjadi karena pembebasan lahan seluas 800 hektare tidak kunjung terselesaikan.

Masuknya industri besar seperti Pertamina-Rosneft di Jawa Timur, menurut Bahlil, merupakan salah satu jalan memajukan perekonomian masyarakat setempat. Industri ini akan menciptakan lapangan kerja dan memberikan efek berkesinambungan bagi daerah di sekitarnya.

BKPM mencatat, selama 2020, realisasi investasi di provinsi Jawa Timur mencapai Rp 78,4 triliun. Sedangkan pada periode 5 tahun terakhir sejak 2016, total realisasi investasi di Provinsi Jawa Timur mencapai Rp 328 triliun.

Realisasi investasi terbesar ditanamkan di Kabupaten Gresik senilai Rp 70,4 triliun, Kota Surabaya Rp 64 triliun, Kabupaten Pasuruan Rp 48 triliun, dan Kabupaten Sidoarjo Rp 30,4 triliun. Dari negara asalnya, investasi didominasi oleh Singapura US$ 2,57 miliar, Jepang US$ 1,65 miliar, Korea Selatan US$ 0,69 miliar, Belanda US$ 0,56 miliar, dan Hongkong serta Cina USD$ ,448 miliar.

“Sekalipun terjadi pandemi Covid-19, realisasi investasi Jawa Timur lebih tinggi ketimbang tidak pandemi. Ini kondisinya,” ujar Bahlil.

Francisca Christy Rosana

Lulus dari Universitas Gadjah Mada jurusan Sastra Indonesia pada 2014, ia bergabung dengan Tempo pada 2015. Kini meliput isu politik untuk desk Nasional dan salah satu host siniar Bocor Alus Politik di YouTube Tempodotco. Ia meliput kunjungan apostolik Paus Fransiskus ke beberapa negara, termasuk Indonesia, pada 2024 

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus