Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan pembangunan Kereta Cepat Jakarta-Bandung akan melahirkan tiga kota baru. "Yaitu di Karawang, Walini, dan daerah Tegalluar, Kabupaten Bandung," ujar pria yang akrab disapa Kang Emil itu dalam acara virtual, Selasa, 13 Juli 2021.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Emil mengatakan Kereta Cepat Jakarta-Bandung sejatinya bukan hanya sarana transportasi, melainkan juga sarana pengembangan pusat pertumbuhan baru yang akan menghadirkan kota-kota baru. "Kalau tanpa kereta cepat, tidak mungkin logika itu hadir. Investor juga susah."
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ridwan Kamil mengatakan Kereta Cepat Jakarta-Bandung direncanakan bisa dipakai pada Oktober 2022. Pasalnya, ia mengatakan pembangunan sejumlah fasilitas kereta cepat saat ini tengah berjalan.
"Januari itu kereta cepat sudah tersambung si relnya, si betonnya. Pertengahan tahun depan si rel besi-besinya mulai berjalan, kemudian eksperimen kereta pertama. Lalu Oktober 2022 itu kereta cepat Jakarta-Bandung sudah bisa dipakai," ujar dia.
Sebelumnya, Konsorsium PT Kereta Cepat Indonesia-Cina atau KCIC akan mengejar penyelesaian pembangunan 13 tunnel atau terowongan kereta cepat Jakarta-Bandung sebelum akhir tahun. Saat ini, KCIC telah menyelesaikan delapan terowongan.
“Tahun ini akan selesai terowongan. Di kuartal III 2021, semua terowongan kereta cepat akan tembus,” ujar Corporate Secretary KCIC Mirza Soraya saat ditemui di Menteng, Jakarta Pusat, 3 Juni lalu.
Penyelesaian pengerjaan terowongan akan mempercepat finaliasi konstruksi pembangunan proyek kereta cepat yang ditargetkan sudah kelar sebelum akhir 2022. Pada November tahun depan, KCIC memproyeksikan sepur dengan kecepatan 350 kilometer ini sudah bisa beroperasi menyambut tamu-tamu G20.
Bahkan, Mirza mengatakan Presiden Joko Widodo atau Jokowi dan Presiden Cina Xi Jin Ping sudah bisa menjajal langsung kereta cepat hasil kerja sama investasi dua negara itu. “Mudah-mudahan di November (2022) bisa dicoba Presiden RI dan Tiongkok (Cina),” kata Mirza.
CAESAR AKBAR | FRANCISCA CHRISTY