Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Investasi dan Hilirisasi atau Kepala Badan Koordinator Penanaman Modal (BKPM) Rosan Roeslani mengatakan pabrik mobil listrik VinFast yang berada di Subang, Jawa Barat, akan beroperasi di tahun ini.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"VinFast hampir menyelesaikan kontruksi utama mereka dan akan mulai memproduksi mobil paling cepat September 2025," ujar Rosan Roeslani melalui keterangan resminya, Kamis, 13 Maret 2025.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menurut Rosan Roeslani, pada tahap awal, perusahaan otomotif asal Vietnam itu menargetkan akan membangun 30 ribu hingga 100 ribu stasiun pengisian kendaraan listrik (charging station) di seluruh daerah di Indonesia. "VinFast bekomitmen akan mempercepat pengembangan ekosistem kendaraan listrik di Indonesia," katanya.
Rosan Roeslani berharap dengan adanya pabrik VinFast ini, adopsi kendaraan listrik bisa lebih cepat tersebar ke seluruh wilayah sekaligus bisa membuka lebih banyak lapangan pekerjaan. "Kami menyambut baik investasi ini dengan harapan besar investasi akan berdampak langsung bagi masyarakat," ujarnya.
Nilai investasi pabrik yang direncanakan memproduksi lebih dari 50 ribu mobil listrik dalam setahun itu mencapai Rp 4 triliun. Pabrik itu, kata Rosan Roeslani, akan memproduksi berbagai macam jenis mobil listrik dengan harga jual berkisar antara Rp 200 juta sampai Rp 600 juta.
Sebelumnya, Indonesia dan Vietnam menandatangani tiga dokumen kerja sama dalam pertemuan bilateral Presiden Prabowo Subianto dan Sekretaris Jenderal Partai Komunis Vietnam To Lam di Istana Negara pada Senin sore, 10 Maret 2025.
“Kami ingin meningkatkan kerja sama dan melakukan sesuatu, kalau bisa integrasi ekonomi yang baik. Kami setuju untuk mencapai hubungan ekonomi bilateral, mencapai target US$ 18 miliar pada tahun 2028 yang akan datang,” kata Prabowo usai pertemuan bilateral.
Menurut Prabowo, kerja sama ini tidak hanya bermanfaat bagi kedua negara tetapi juga berpotensi untuk membantu ketahanan pangan global. "Kami juga menyambut baik investasi Vietnam di Indonesia di bidang otomotif, juga di bidang pertanian, dan dalam berbagai bidang lainnya. Ini akan membantu kedua negara meningkatkan ketahanan pangan. Dan kita bahkan bisa menjadi penyumbang bagi pangan dunia," kata Kepala Negara.
Hendrik Yaputra berkontribusi dalam penulisan artikel ini