ASTRA International Inc. baru mau go public, tapi anak perusahaannya PT United Tractors (d/h PT Inter Astra Motor Works) sudah lebih dahulu maju ke bursa saham. PT United Tractors (PT UT) pekan silam resmi melemparkan 2,7 juta lembar saham, bernilai Rp 1.000 per lembar, dijual PT ASEAM antara 9 dan 23 Agustus di Bursa Efek Jakarta (BEJ). Harganya Rp 7.250 per lembar. "Tujuan utama kami menjual saham ini untuk membagikan keuntungan kepada masyarakat. Bukan untuk menghimpun modal, sebab perusahan kami sebenarnya sangat likuid," tutur Presdir PT UT Ir. Subianto. Data dalam prospektus memang meyakinkan. Pada 30 April 1989, kekayaan UT tercatat Rp 284 milyar dengan modal sendiri hampir Rp 55 milyar. Omset UT dua tahun terakhir (1987 dan 1988) tercatat Rp 212,4 milyar dan Rp 304,5 milyar. Pada waktu yang sama UT meraup laba bersih Rp S milyar dan Rp 11 milyar, atau Rp 374 dan Rp 824 per modal Rp 1.000. Yang juga go public pekan silam adalah PT Astrijati Indonesia Rotan Industries (PT AIRI). Perusahaan ini baru berumur dua tahun, tapi prospeknya cukup bagus. AIRI didirikan oleh bos dari Asia Permai Group, Moh. Amid, dengan modal disetor Rp 2 milyar. Tahun silam AIRI mencatat omset Rp 840 juta - masih rugi Rp 26,6 juta. Tapi pada triwulan I 1989 AIRI sudah mencatat omset Rp 835 juta dan laba bersih Rp 34,5 juta. AIRI, yang bergerak di industri rotan, akan melemparkan 2 juta lembar saham bernilai nominal Rp 1.000.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini