Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Setelah menguat selama dua hari berturut-turut, Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG kembali mengalami koreksi pada perdagangan Jumat, 21 Maret 2025. IHSG ditutup di sesi pertama pada level 6.284,4 atau turun 0,98 persen, dipicu oleh tekanan pada saham-saham perbankan besar serta sejumlah emiten kapitalisasi besar lainnya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dalam sesi perdagangan pertama, tim riset Samuel Sekuritas menyampaikan sebanyak 132 saham mengalami kenaikan harga, sementara 522 saham melemah, dan 174 saham stagnan. Nilai transaksi tercatat mencapai Rp 8,7 triliun dengan frekuensi perdagangan sebanyak 601.402 kali dan volume mencapai 81 juta lot.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dari sisi likuiditas, saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) menjadi yang paling aktif diperdagangkan dengan frekuensi transaksi mencapai 41.026 kali, diikuti oleh saham PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) dengan 28.577 kali transaksi. "Sementara itu, dari segi volume perdagangan, saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) menjadi yang terbesar dengan 7,5 juta lot, disusul MINA dengan 6,5 juta lot, dan BUMI dengan 3 juta lot," tulis Samuel Sekuritas dalam analisa hariannya, Jumat siang.
Sektor teknologi menjadi satu-satunya sektor yang mengalami penguatan dalam sesi pertama ini. Indeks sektor teknologi (IDXTECHNO) naik 0,9 persen. Sebaliknya, sektor consumer siklikal (IDXCYCLIC) mengalami pelemahan terdalam, turun 3 persen, diikuti oleh sektor industri dasar (IDXBASIC) yang turun 2,8 persen, dan sektor consumer non-siklikal (IDXNONCYC) yang melemah 2,4 persen.
Saham-saham perbankan utama kompak mengalami tekanan, di antaranya BBCA yang turun 3,5 persen, BMRI melemah 4,3 persen, BBRI turun 1,9 persen, dan BBNI anjlok 5,3 persen. Selain perbankan, saham big cap lainnya juga melemah, seperti AMMN (-2,4 persen), TLKM (-3,3 persen), dan BREN (-3,1 persen).
Di sisi lain, beberapa saham mencatatkan kenaikan signifikan di sesi pertama ini. Saham RONY melonjak 25 persen ke level Rp2.750 per saham, diikuti oleh BAIK yang naik 20 persen ke Rp108 per saham. POLU dan BINO masing-masing menguat 14,5 persen ke Rp4.730 dan Rp150 per saham, sementara IKAN naik 9,8 persen ke Rp200 per saham.
Sementara itu, lima saham yang mengalami pelemahan terbesar adalah MMIX yang anjlok 13,8 persen ke Rp106 per saham, MSIN turun 12,3 persen ke Rp815 per saham, CLEO terkoreksi 10,1 persen ke Rp975 per saham, RGAS melemah 9,6 persen ke Rp112 per saham, dan FAST turun 9,2 persen ke Rp1.480 per saham.
Tim riset Samuel Sekuritas juga mencatat pelemahan IHSG terjadi seiring dengan penurunan bursa saham Amerika Serikat pada Kamis, 20 Maret 2025. Indeks Dow Jones melemah 0,03 persen, S&P 500 turun 0,22 persen, dan Nasdaq terkoreksi 0,22 persen. Penurunan ini dipicu oleh kekhawatiran terhadap kebijakan perdagangan global, proyeksi konservatif dari The Fed, serta tekanan inflasi dan ketegangan geopolitik.
Dampak dari pasar AS juga terasa di bursa Asia. Indeks Hang Seng turun 1,6 persen, Shanghai Composite melemah 0,7 persen, dan STI terkoreksi 0,1 persen. Sementara itu, Kospi dan Nikkei masing-masing menguat 0,8 persen dan 0,1 persen.