Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ekonomi

Sandiaga: Saatnya Tak Lagi Kejar Angka Wisatawan, Tapi Fokus ke Pariwisata Berkelanjutan

Sandiaga menyatakan sudah saatnya Indonesia menerapkan pariwisata berbasis masyarakat, berkelanjutan dan inklusif.

22 September 2022 | 00.21 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno menyatakan sudah saatnya Indonesia menerapkan pariwisata berbasis masyarakat, berkelanjutan, inklusif, dan berdampak besar terhadap penciptaan lapangan kerja.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Indonesia saat ini tidak lagi mengejar angka kunjungan wisatawan, namun fokus mendorong pariwisata berkelanjutan (sustainable tourism),” ujarnya dalam Dies Natalis Politeknik Negeri Medan ke-40, seperti dikutip dari keterangan resmi di Jakarta, Rabu 21 September 2022. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Untuk merealisasikan pariwisata berkelanjutan, maka diperlukan sumber daya manusia (SDM) pariwisata yang berkualitas dan berdaya saing di Kota Medan guna mendukung pengembangan salah satu dari lima destinasi pariwisata super prioritas, yakni Danau Toba.

Dalam kesempatan tersebut, Menparekraf berterima kasih atas sumbangsih Politeknik Negeri Medan, terutama berkaitan tentang peluang penyediaan SDM yang kuat di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif (parekraf) yang bekerja sama dengan Badan Otorita Pariwisata Danau Toba.

“Di sini, ada 7.500 mahasiswa dan 800 lebih dosen dan pegawai administrasi. Semoga ini menjadi kekuatan agar SDM kita bisa unggul berdaya saing dan mampu menciptakan 1,1 juta lapangan kerja di sektor parekraf pada tahun 2022, terlebih Medan ini dekat dengan Danau Toba yang menjadi destinasi prioritas kita,” ungkap Sandiaga.

Saat ini, lanjutnya, Indonesia menjadi acuan negara-negara di dunia tentang bagaimana cara menangani pandemi COVID-19 dan kebangkitan di sektor pariwisata. Hal tersebut dapat dibuktikan dengan penyelenggaraan World Tourism Day (WTD) pada 28 September 2022 yang pertama kali diselenggarakan di Indonesia dengan Bali menjadi tuan rumah.

“Kita juga berhasil lompat 12 peringkat di TTCI (Travel and Tourism Competitiveness Index) melampaui Malaysia, Thailand, dan Vietnam untuk pertama kalinya. Kebangkitan kita bukan lagi kebangkitan berupa angka-angka, tapi yang berpusat pada SDM berbasis masyarakat, berkelanjutan, inklusif, dan berdampak langsung pada pembukaan lapangan kerja,” ujarnya.

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus