APA kata Lembaga Konsumen terhadap barang-barang yang akan anda
beli? Di bawah ini beberapa hasil penelitiannya:
Kecap
Walaupun selalu 'kecap nomor 1' ternyata dari 14 merek yang
diuji hanya 3 macam yang berkadar protein bagus. Standar
Industri kecap (nomor 32) menentukan: kadar protein yang bagus
itu 6%. Ternyata hanya kecap cap Tiga Sendok, Ikan Cucut dan 777
saja yang dianggap memenuhi syarat itu. Sedangkan, menurut
pengujian tahun 1975, kecap cap Udang Piring "seharusnya tak
dapat disebut kecap." Sebab kadar proteinnya di bawah 2%. Yang
lain-lain seperti, cap Klenci, Merak, Kaki Tiga, Tawon, Micky
Mouse, Ikan Paus, Gunung Semeru dan Bangau, masih boleh disebut
kecap. Tapi dari jenis yang buruk mutunya. Yang cukupan ada: cap
A dan Timbangan.
Susu Bubuk
Ada 18 susu bubuk yang diuji. Sebagian jenis full cream dan
sebagian lagi formula khusus untuk bayi. Ada dua merek yang
mencantumkan keterangan sebagai susu berlemak, cap Double Cow
dan Double Flags, ternyata hanya mengandung lemak 2% saja.
Menurut ketentuan (Standar Industri nomor 11 ), susu lemak
sedikitnya harus berkadar lemak 26%.
Dari susu bubuk yang dikemas dalam plastik, menurut penelitian
Juli 1975 ada 4 merek yang mengandung bakteri (jamur dan ragi)
sangat tinggi: Crown Cow, Tooralac, Double Cow dan Double Flags.
Dua yang terakhir ini mengandung bakteri penyebab penyakit alias
bakteri coli.
Susu untuk bayi sulit ditentukan mana yang baik. Tergantung dari
kebutuhan sang bayi sendiri. Dokter akan menganjurkan kapan bayi
membutuhkan lebih banyak zat gula atau lemak. Tapi umumnya semua
merek aman - tak mengandung bakteri coli. Tapi untuk
perbandingan, hasil pengujian di bawah ini menarik:
Susu Enfamil berkadar lemak 7,06%, SGM 1,31% sedang Eledon
1,30% Mana yang cocok untuk bayi? Standar alam air susu ibu
(AS), mengandung 3,75% lemak. Camelpo yang paling tinggi
proteinnya: 3,49%. Yang terendah dari S-26, 1,12%. Sedangkan ASI
berprotein 1,63%. Kadar gula, laktose, tertinggi pada Enfamil:
10,3%. Dan yang terendah, 1,51%, pada Almiron. Yang jelas pada
ASI di antara kedua merek itu: 6,89%. Bayi yang berumur kurang
dari 2 bulan tak tahan susu yang bermineral tinggi. Mempengaruhi
sirkulasi darah. Kadar abu mencerminkan tinggi rendah mineral
yang dikandung susu. ASI mengandung kadar abu 0,21%. Sedang susu
bayi Camelpo mengandung abu 0,84%, Cap Bendera 14,0,80% dan
S-26, 0,16%.
Sirup Dan Minuman Ringan
Sudah diteliti 40 merek selama 5 bulan. Sirup sedikitnya harus
mengandung gula 55%. Tapi sebagian besar sirup beredar dengan
kadar gula di bawah standar itu. Malah ada yang hanya bergula
cuma 2%. Seperti: cap Bunga Terompet, Tiga Tujuh, Buah Lily,
Kalkun dan Rabbit. Dan ada sirup yang sama sekali tak bergula.
Sebagai pemanis konsumen diharuskan menelan pemanis buatan:
sakarin atau siklamat. Ini misalnya keluaran pabrik Swan. Yang
kadar gulanya mendekati standar juga ada seperti Sarangsari dan
Royal.
Minuman ringan keadaannya juga begitu (lihat tabel). Ada 6 merek
yang kadar gulanya di bawah 2%. Malah ada 3 merek yang tak
bergula sama sekali. Padahal, seharusnya, minuman jenis ini
setidaknya berkadar gula 10%.
Sedang kadar kalem tinggi terdapat pada tiga minuman cola:
Coca Cola (1400 ppm), Pepsi Cola (1200 ppm) dan RC Cola (1300
ppm).
Minyak Goreng
Pernah lihat minyak goreng cap Onta? Hati-hati, itu bukan
berarti minyak samin. Tak jelas apakah itu hanya sekedar cap
atau tanda gambar belaka. Isinya adalah minyak kelapa sawit
biasa saja. Juga minyak goreng Crown yang menggunakan jagung
sebagai capnya? Jangan salah: itu bukan minyak jagung yang non
kolesterol hanya minyak kelapa.
Kaos Singlet
Sering kaos yang kita beli tak keruan ukurannya. Panjang
badannya agak kurang, belahan ketiak dan leher terlalu lebar dan
kadang-kadang keciutannya setelah dicuci sangat banyak. Lembaga
Konsumen telah meneliti 12 merek kaos singlet dari ukuran 36.
Betul-betul sesuai dengan standar mutu, baik ukuran maupun
anyamannya: cap Lombok Abang. Yang tak keruan mutunya: Jocky,
Hings dan Double Bull. Yang sedang-sedang saja adalah seperti
Vertigo, Moon Swan, Swan Brand, Ridder, 777 atau Swan Star
Kolam Renang
Pemandian khusus anak-anak, biasanya, terpisah dari dewasa.
Sirkulas airnya juga tak sebaik yang untuk dewasa. Akibatnya
rata-rata, kolam renang anak-anak di Jakarta, menurut Lembaga
Konsumen tidak baik Lembaga Konsumen mengambil contoh sebotol
air dari 12 kolam renang yang diuji. Laboratorium pemerintah
menyatakan hasilnya: kadar khlos bebas, sebagai bahan pembersih,
di bawah standar yang ditentukan. Malah contoh air dari beberapa
kolam menunjukkan: tak berbahan pembersih sama sekali. Maka
kolam menjadi tempat berkembang biak bakteri penyebab penyakit:
kulit, mata, disentri atau diarhee. Kolamnya juga keruh.
Menurut lembaga ini, kolam renang yang lumayan cuma Bulungan dan
Jatinegara.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini